Ketika Para Guru Apresiasi Program Rumah untuk Guru Indonesia


Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, di Perumahan Pesona Kahuripan 11, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025). (Foto: BKHM Kemendikdasmen)


BOGOR -- Para guru menyambut baik dan apresiasi atas perhatian pemerintah dengan memberikan Program Rumah untuk Guru Indonesia. Program tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama PT Bank Tabungan Negara (BTN),  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dan Badan Pusat Statistik.
 
Dalam acara penandatangan nota kesepahaman (MoU) sekaligus Serah Terima Kunci, penghargaan bagi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa; guru TK Islam Nurul Yaqin, Radia Nurjanah, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang telah memberikan rumah bersubsidi untuk guru. Radia yang sudah mengajar selama 21 tahun mengaku sangat bahagia karena akhirnya ia bisa memiliki rumah sendiri.
 
“Saya sebelumnya tidak punya rumah dan Alhamdulillah pemerintah telah memfasilitasi guru-guru untuk memiliki rumah. Harapan saya, semoga Pemerintah lebih terus memperhatikan kesejahteraan guru-guru, terutama mereka yang belum memiliki hunian yang layak,” ujar Radia saat menghadiri acara tersebut di Perumahan Pesona Kahuripan 11, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025).
 
Apresiasi juga disampaikan oleh guru SMAN 1 Cileungsi, Tatang Riyanto. Program ini menurutnya sangat memotivasi guru untuk mengajar lebih giat lagi. Tatang Riyanto sudah mengajar selama 8 tahun.

“Rumah yang saya ambil di sini jaraknya dekat dengan tempat saya mengajar. Dengan begitu, saya tidak merasa kelelahan menempuh perjalanan ke sekolah dan dengan kondisi segar, saya bisa lebih bersemangat mengajar anak-anak,” kata Tatang yang sudah mengajar selama 8 tahun, dan juga seorang perantau dari Brebes, Jawa Tengah, dan selama ini tinggal di kos-kosan bersama istrinya.
 
Selain itu, ada juga debitur yang bernama guru PJOK di SMPN 1 Kramatwatu, Ika Mustikawati. Sebelumnya, ia harus menempuh 1,5 jam perjalanan dari tempat tinggalnya ke sekolah. “Terkadang melelahkan, namun anak-anak adalah semangat saya untuk datang ke sekolah,” jelas dia.
 
Sudah sejak lama Ika mendambakan memiliki rumah yang dekat dengan sekolah sehingga ia bisa punya lebih banyak waktu mempersiapkan materi pembelajarannya dan bisa hadir ke sekolah dalam kondisi bugar. Akhirnya, Ika memberanikan diri mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

“Alhamdulillah, sekarang saya punya rumah. Ini seperti mimpi yang menjadi nyata karena sekarang saya memiliki rumah yang dekat dengan sekolah. Untuk teman-teman guru seperjuangan, tetap semangat,” ucap Ika penuh haru.

Sinergisitasi antara kementerian-lembaga (K/L) dalam meningkatkan kesejahteraan guru menjadi perhatian pemerintah. Komitmen tersebut diwujudkan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) sekaligus Serah Terima Kunci Program Rumah untuk Guru Indonesia, dan Penghargaan bagi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, yang digelar serentak di Aceh, Medan, Bogor, Bangkalan, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura.

Program ini merupakan kolaborasi antara  Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dan Badan Pusat Statistik.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, pada kesempatan ini menyampaikan apresiasinya atas kerja cepat Kementerian PKP dalam merealisasikan pengadaan rumah  bersubsidi untuk guru. “Awalnya kita hanya MOU saja, tapi tiba-tiba beberapa hari yang lalu menteri PKP menyampaikan ke saya kita langsung serah terima kunci. Ini saya kira sebuah langkah maju yang luar biasa. Karena itu, terima kasih apresiasi kepada Pak Menteri PKP,” ungkapnya di Perumahan Pesona Kahuripan 11, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025).

Sejalan dengan Asta Cita ke-4, Presiden RI Prabowo Subianto berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia Indonesia. Menurut Menteri Mu’ti, kuncinya ada pada para guru. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa guru adalah pahlawan pencerdasan bangsa yang patut diperhatikan kesejahteraannya.

“Mudah-mudahan program ini bermanfaat dan mudah-mudahan para guru dengan berbagai peningkatan kesejahteraan dan layanan pendidikan dapat bekerja lebih baik lagi, fokus pada pembelajaran, fokus pada tugas bapak-bapak Ibu sekalian sebagai pendidik,” demikian harap Mendikdasmen.

Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, merinci bahwa ada 20 ribu unit rumah yang siap dihuni oleh para guru, namun saat ini, penyerahan kunci dilakukan secara simbolis untuk 250 unit rumah. Program penyediaan rumah subsidi ini merupakan salah satu program pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar memiliki rumah. Penyediaan 20.000 unit rumah subsidi bagi para guru bertujuan memastikan lokasi mengajar mereka tak jauh dari tempat tinggal sehingga guru bisa lebih fokus mengajar murid-muridnya.

“Tantangan kami (untuk mewujudkan program ini) tidak mudah, tetapi kami punya Presiden yang optimistis, yakin, dan percaya diri untuk membangun Indonesia berdiri di atas kakinya sendiri. Sebagaimana arahan Presiden, saya akan mengutamakan kebijakan juga kepada wong cilik,” ujar Menteri Ara menegaskan.

(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.