Puncak HBI 2025, Mendikdasmen: Penguatan Peran Bahasa Daerah Penting dalam Pendidikan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memberikan sambutan saat peringatan puncak Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2025, di Bengkulu, pada Kamis (27/2/2025). (Foto: Humas Kemendikdasmen)
 

BENGKULU -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar peringatan puncak Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2025, di Bengkulu, pada Kamis (27/2/2025). Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti pentingnya bahasa daerah dalam pendidikan.

Sesuai dengan tema tahun 2025 ini, “Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua,” Mendikdasmen menekankan bahwa penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran, terutama di tahap awal pendidikan, dapat meningkatkan pemahaman akademik dan keterampilan literasi anak-anak.

“Kajian akademik menunjukkan bahwa anak-anak yang memulai pembelajaran dengan bahasa Ibu memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap konsep akademik dan keterampilan literasi mereka berkembang lebih optimal,” ujar Mendikdasmen.

Indonesia memiliki lebih dari 718 bahasa daerah, menjadikannya salah satu negara dengan kekayaan linguistik terbesar di dunia. Menteri Mu’ti berbagi pengalamannya saat berbincang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, di mana ia awalnya menyebutkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 200 bahasa daerah. Namun, setelah mendapatkan data resmi, ternyata jumlahnya mencapai 718 bahasa daerah. “Hal ini menunjukkan betapa besarnya kekayaan bahasa kita yang harus terus kita lestarikan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa pemerintah terus mengupayakan berbagai program revitalisasi bahasa daerah, salah satunya dengan menjadikan bahasa daerah sebagai muatan lokal dalam kurikulum pendidikan agar generasi muda tidak hanya mempelajari, tetapi juga aktif menggunakan bahasa daerah mereka.

Acara puncak di Bengkulu ini menampilkan pertunjukan seni dan budaya, yaitu Atraksi Dol oleh siswa SMKN 5 Kota Bengkulu, pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024, serta pertunjukan tradisi lisan oleh Duta Bahasa Provinsi Bengkulu.

Menteri Mu’ti memberikan apresiasi terhadap para siswa yang tampil. “Saya sangat menikmati penampilan para peserta festival yang mencerminkan betapa kaya dan uniknya keberagaman bahasa di Indonesia yang perlu kita rawat dan lestarikan,” jelasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati, yang menyampaikan dukungannya terhadap revitalisasi bahasa daerah, khususnya bahasa Rejang yang memiliki aksara khas Kaganga. Ia juga menyoroti Pelatihan Literasi bagi Pengelola Perpustakaan Sekolah yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, yang menurutnya menjadi faktor penting dalam keberhasilan peningkatan literasi.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu, melalui Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Haryadi, juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara ini dan berharap bahwa dengan adanya Balai Bahasa yang baru, upaya pelestarian bahasa daerah semakin diperkuat.

Sebagai bagian dari penutupan acara, Menteri menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam menjalankan kebijakan Trigatra Bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

Acara peringatan puncak HBBI 2025 sekaligus menjadi momentum peresmian Gedung Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, yang diharapkan menjadi pusat pengembangan dan pelestarian bahasa daerah serta penguatan peran bahasa Indonesia di tingkat nasional dan global.

Menteri Mu’ti menyampaikan apresiasi atas berdirinya gedung Balai Bahasa Provinsi Bengkulu yang representatif dalam melestarikan bahasa daerah. Ia menegaskan bahwa gedung Balai Bahasa Provinsi Bengkulu akan menjadi pusat kegiatan kebahasaan yang strategis, sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan komunikasi yang semakin luas digunakan di tingkat global.

“Selain itu, keberadaan gedung ini juga diharapkan dapat memperkuat program pelestarian bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa,” kata Menteri Mu'ti menjelaskan. “Dengan peresmian gedung Balai Bahasa Provinsi Bengkulu dan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2025 ini, diharapkan semakin banyak pihak yang berkontribusi dalam pelestarian bahasa daerah serta penguatan bahasa Indonesia di kancah internasional.”

Dalam kegiatan ini, turut dibuka berbagai stan pameran dan kegiatan literasi yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bengkulu bersama sejumlah instansi, seperti Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Balai Guru Penggerak (BGP), Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, serta komunitas sastra dan literasi lokal.

Menteri Mu’ti juga mengunjungi beberapa kegiatan yang digelar oleh Balai Bahasa, termasuk Sosialisasi Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik, Simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif, Sosialisasi Literasi bagi Pengelola Perpustakaan Sekolah, Fasilitasi Pembelajaran BIPA, Layanan Perpustakaan, serta Siniar Kebahasaan dan Kesastraan.

(rilis/eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.