Peringatan Isra Mi'raj di Kemendikdasmen, Ustaz Adi Hidayat Tekankan Kaitan Shalat dan Pembentukan Karakter Generasi Muda

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menggelar Pengkajian Isra Mi'raj bersama Ustaz Adi Hidayat bertajuk "Shalat dan Pembentukan Karakter Utama", di Jakarta, Jumat (31/1/2025). (Foto: BKH Setjen Kemendikdasmen)


JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menggelar Pengkajian Isra Mi'raj bersama Ustaz Adi Hidayat bertajuk "Shalat dan Pembentukan Karakter Utama", di Jakarta, Jumat (31/1/2025). Isra Mi'raj merupakan peristiwa penting yang menandai kewajiban Umat Muslim menjalankan ibadah shalat lima waktu.

Eratnya keterhubungan antara shalat dan pembentukan karakter terutama bagi generasi muda dibahas secara mendalam dalam  kegiatan ini.

"Peringatan Isra Mi'raj sangat erat dengan perintah shalat. Dalam kesempatan ini, kita akan mendengarkan kaitan shalat dengan kemampuan diri untuk menghindari perbuatan keji dan mungkar. Sejatinya kita bersama-sama bekerja untuk mewujudkan generasi yang berkepribadian utama serta berakhlak mulia," ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Di hadapan ribuan jamaah Masjid Baitut Tholibin Kemendikdasmen, Ustaz Adi Hidayat menekankan shalat sebagai ikhtiar pembentukan pribadi dan generasi bertakwa serta berintelektual. Menurutnya penting untuk mengkaji, memahami, mempraktikkan, serta menunaikan ibadah shalat sehingga kenikmatan beragama dapat lebih terasa.

Mengawali ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menyoroti tentang makna takwa yang terkandung dalam Undang-Undang (UU) Pendidikan Nomor 20 tahun 2003. Dalam UU tersebut mengandung pesan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan nasional diawali dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Kata takwa selalu melekat baik di Undang-Undang Dasar maupun moto institusi. Penting bagi kita untuk mengawalkan takwa sebelum kecerdasan intelektual, menghadirkan kekuatan spiritual sebelum mendatangkan kekuatan intelektual," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat menambahkan, takwa yang disebutkan dalam berbagai dasar undang-undang dan janji institusi adalah elemen penting dalam pembentukan karakter. Dalam konteks pendidikan, takwa menjadi landasan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selain itu, diungkap olehnya bahwa untuk menuju manusia yang unggul, insan manusia harus memaksimalkan tiga hal utama pada dirinya, yaitu fisik, ruh, dan akal. Ia menyebut, ketakwaan dan rambatan perilaku positif pada diri manusia bersumber dari ruh atau jiwa yang baik.

"Manusia yang mampu mengoptimalkan jiwa takwa dan mengeksplorasikan nilai kebaikan, akan semakin dekat dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Itu sebabnya, ketakwaan selalu menjadi dasar untuk mewujudkan generasi emas di masa depan," cetus Ustaz Adi Hidayat.

Selanjutnya, dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat bahwa shalat merupakan instrumen takwa yang paling spesial diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam kaitannya dengan Isra Mi'raj, perintah shalat serta keagungannya ditandai dengan petualangan Nabi SAW dari bumi sampai menembus langit ketujuh.

"Keistimewaan shalat bukan hanya pembuktikan ketakwaan kita kepada Allah, namun juga modal dasar manusia untuk menuju ketenangan jiwa, kebahagiaan dan kesuksesan, percepatan jawaban dari doa yang dipanjatkan, menjadi pribadi baik, serta dibangkitkan pada hari kiamat dengan wajah berbinar," pungkas Ustaz Adi Hidayat.

Dalam memaknai rasa hormat antar umat beragama, selain perayaan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, 1446 Hijriah, Kemendikdasmen juga telah menggelar Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Plaza Insan Berprestasi, pada Jumat, 10 Januari 2025.


(rilis/eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.