Menbud Fadli Zon: Indonesia Bisa Jadi Negara Adikuasa Bidang Kebudayaan
JAKARTA -- Sejumlah seniman yang tergabung dalam Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) memamerkan karya seni rupa yang dihadirkan dalam perhelatan budaya bertajuk Pagelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara dengan tema “Kontribusi Seni Fotografi, Lukisan, dan Karya Busana Terhadap Pengembangan Peradaban dan Kesejahteraan Masyarakat.” Acara tersebut digelar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl. Medan Merdeka Selatan No 11 Gambir, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).
Menurut Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN), Mayjen TNI (Purn) Drs. Hendardji Soepandji, S.H., melalui ekspresi kreatif, interpretasi subjektif, dan manfaat edukatifnya, seni rupa membantu melestarikan warisan budaya dan menyampaikan nilai-nilai sejarah kepada generasi mendatang.
Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon menyambut pameran yang diselenggarakan oleh KSBN tersebut yang menurutnya merupakan bentuk apresiasi, dukungan, atau memberikan gairah bagi kerja-kerja Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang baru saja terbentuk dalam masa Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menbud juga mengucapkan selamat atas sewindu berdirinya KSBN yang bertepatan pada 10 Februari 2025.
Hadir dalam acara ini para tamu dari Dewan Pengawas KSBN: Dr. (H.C.) Hendarman Soepandji, SH; Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, CES., DEA.; Rahmat Shah, Laksamana TNI Purnawirawan Tedjo Edy Purdiyatno; Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bambang Sulistyo; Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Prof. E. Aminudin Aziz, MA., Ph.D; Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati Paku Alam; Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Putri A. Kuswisnu Wardhani; Pengurus DPP KSBN dari 18 Provinsi di Indonesia; dan Asosiasi Pelukis Nusantara.
Menbud kemudian menyebutkan jika keberagaman ekspresi budaya di berbagai daerah telah mengantar Indonesia menjadi negara dengan megadiversitas budaya. “Mungkin di bidang militer belum menjadi kekuatan yang terlalu diperhitungkan, di bidang ekonomi kita juga belum menjadi yang terkuat. Di bidang kebudayaan menurut saya kita bisa menjadi adikuasa bahkan menjadi ibukota kebudayaan dunia,” ungkapnya.
Menbud menyampaikan keinginan menjadikan kekayaan budaya sebagai kekayaan nasional kita. Menurutnya bukan hanya hasil alam dan tambang, tapi budaya kita ini harus menjadi kekayaan nasional kita. Ia melanjutkan jika sekarang ini Indonesia belum pernah melakukan penilaian terhadap kekayaan nasional budaya.
“Saya minta di museum-museum dan cagar-cagar budaya kita melakukan pendataan ulang seluruh inventarisasi kekayaan nasional. Jadi perjalanan ini masih panjang. Dan ini yang penting, dalam rangka untuk menemukan kembali identitas nasional kita,” jelas Menbud.
Untuk itu, Menbud sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Komite Seni Budaya Nusantara melalui agenda Pagelaran Seni Rupa Berbasis Budaya ini. Respons dan eksplorasi terhadap seni budaya Indonesia ini menurutnya harus terus dilakukan bersama-sama.
“Tugas ini merupakan tugas kita bersama, mulai dari seniman, komunitas dan lembaga seni budaya, dan Kementerian Kebudayaan berharap kita tentu bisa berkolaborasi lagi ke depannya dengan KSBN dan banyak komunitas lainnya untuk pemajuan kebudayaan,” tutup Menbud.
Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara berlangsung selama seminggu, yakni 10-17 Februari 2025. Selain memamerkan karya fotografi, lukisan, dan karya busana, acara “Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara 2025” ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti fashion show, sarasehan tentang pelestarian, hingga demo proses pembuatan tenun.
(rilis/eye)
Post a Comment