Mendagri Ajak Semua Pihak Hidupkan Peran TP PKK yang Miliki Jaringan Luas

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Muhammad Tito Karnavian (tiga dari kiri) menghadiri Pelantikan Pejabat (Pj) Ketua TP PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Indriaty Syaiful, di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (16/1/2025). (Foto: Puspen Kemendagri)

JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Muhammad Tito Karnavian mengajak semua pihak, khususnya pemerintah daerah (pemda), untuk menghidupkan peran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di daerah. Pasalnya, TP PKK dinilai memiliki potensi yang besar dengan jaringan yang menjangkau hingga level keluarga.

“Satu-satunya organisasi yang masuk sampai ke keluarga itu hanya PKK. Jadi inilah menurut saya adalah mesin sosial, social engine, yang paling luas di Indonesia. Yang kalau ini mau dimanfaatkan ini akan sangat powerful,” ujar Mendagri saat menghadiri Pelantikan Pejabat (Pj) Ketua TP PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Indriaty Syaiful, di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Sebagai Pembina TP PKK, Mendagri berharap potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Kunci utamanya yakni kemampuan leadership dari kepala daerah. Menurutnya, jika kepala daerah memiliki niat baik untuk menghidupkan TP PKK, maka organisasi tersebut akan mampu berjalan optimal. Sebaliknya, bila tidak ada komitmen kuat, organisasi ini tidak akan mengalami kemajuan.

Lebih lanjut, sambung Mendagri, untuk menghidupkan TP PKK di daerah diperlukan kerja sama tim yang solid. Aspek inilah yang harus dicermati oleh kepala daerah, terutama degan memaksimalkan kinerja para anggota TP PKK. Di samping itu juga penting untuk memberikan dukungan anggaran. Upaya tersebut diyakini bakal mendorong maksimalnya kinerja TP PKK.

“Nah, oleh karena itulah Ketua Tim Penggerak PKK itu hampir semuanya adalah pendamping kepala daerah. Kenapa? Karena kepala daerahlah pusat sumber daya di daerah,” tambah Mendagri.

Di lain sisi, Mendagri menekankan, dalam sebuah kepemimpinan yang kuat dibutuhkan beberapa aspek penting. Misalnya, power, follower, dan konsep. Ketiga hal ini akan menentukan suksesnya program-program TP PKK di daerah.

Dalam konteks tersebut, Mendagri mengimbau Pj Ketua TP PKK Provinsi Sulsel yang baru saja dilantik, Andi Indriaty Syaiful, untuk mengintensifkan koordinasi. Hal ini terutama kepada Pj Ketua TP PKK periode sebelumnya, Ninuk Triyanti Zudan, dan bakal calon Ketua TP PKK Provinsi Sulsel definitif nantinya. Upaya itu diharapkan mampu menyempurnakan program-program TP PKK Provinsi Sulsel.

“Mungkin ada hal yang tidak terpikirkan oleh Ibu (Ninuk Triyanti) Zudan, yang menurut Ibu ini penting, dikerjakan juga. Ya makanan bergizi, misalnya mendukung untuk produksi pangan, untuk menunjang makanan bergizi di tiap-tiap titik, stunting, yang lainlah. Terserah situasi wilayah seperti apa,” tandas Mendagri.

Sebagai informasi, hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk, dan Staf Ahli Bidang Penguatan Ketahanan Pangan Keluarga TP PKK Pusat Yane Bima Arya. Hadir pula Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa Kemendagri La Ode Ahmad P Bolombo, Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.


(eye)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.