Kemendikdasmen Dorong Penguatan Literasi dan Numerasi di Sekolah NU Yogyakarta

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Atip Latipulhayat (berdiri di podium), saat mengunjungi SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, Jumat (17/1/2025). (Foto: BKH Setjen Kemendikdsmen)
 

YOGYAKARTA -- Melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Atip Latipulhayat, mengunjungi SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Pada agenda ini, Wamen Atip meninjau proses pembelajaran coding dan aktivitas keagamaan yang berlangsung di sekolah yang didirikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

"Praktik baik yang dilakukan sekolah ini selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI terkait penguatan literasi dan numerasi. Saya menyaksikan dan mengapreasi seluruh aktivitas pembelajaran di sini," ujar Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat, di Yogyakarta, Jumat (17/1/2025).

Pada kesempatan tersebut, Wamen Atip menyaksikan proses pembelajaran coding di salah satu kelas sekolah. Ia mengatakan bahwa pembelajaran coding merupakan salah satu cara melahirkan para ilmuwan untuk bangsa Indonesia dan menjadi mata pelajaran pilihan ke depan.

"Selain coding, pelajaran matematika juga sangat berpengaruh untuk membantu menaikan angka Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia. Untuk itu, penting bagi para pengajar menghadirkan metode pembelajaran yang mudah diterima, merefleksikan kehidupan sehari-hari, dan menggembirakan," jelas Wamen Atip.

Selain itu, Wamen Atip juga menyosialisasikan tentang visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk lima tahun ke depan. Ia mengajak kepada seluruh warga satuan pendidikan SMA Ali Maksum untuk bersama-sama menghadirkan pendidikan yang bermutu, bukan hanya sekadar melaksanakan pembelajaran namun juga menghasilkan lulusan yang siap dalam persaingan global.

"Saya berharap dapat lahir tokoh-tokoh besar yang berpengaruh untuk Indonesia dari sekolah ini. Lanjutkan dan terus pertahankan praktik baik yang telah dilakukan," pungkas Wamen Atip.

Sementara itu, selaku Pimpinan Pondok Pesantren dan Kepala SMA Ali Maksum, Khoirul Fuad, menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wamen Atip ke sekolahnya. Ia mengatakan, SMA Ali Maksum beroperasi sejak 2012 dan merupakan bagian dari pondok pesantren Ali Maksum yang berdiri sejak tahun 1990.

"Untuk proses pembelajaran di kelas, kami telah memiliki kelas coding sejak dua tahun terakhir. Selain itu, kami juga menerapkan pembelajaran Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan penguatan Bahasa Indonesia," ucap Khoirul.

Khoirul menambahkan, SMA Ali Maksum juga telah mewadahi kreativitas peserta didik melalui pameran karya belajar. Ia menyebut, hasil pembelajaran di kelas telah banyak menghasilkan karya dan produk seperti barang pakai sehari-hari.

"Sebagai penyelenggara pendidikan swasta, kami berharap dapat terus menjadi bagian dari proses pemajuan pendidikan dan menghasilkan generasi unggul untuk bangsa Indonesia," kata Khoirul menandaskan.


(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.