Effendi Simbolon Minta Megawati Mundur, Jubir PDIP: Itu Pernyataan Kurang Ajar

Effendi Simbolon. (Foto: Antara Foto/Muhammad Adimaja)

JAKARTA -- Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli menyatakan, Effendi Simbolon tidak layak mengomentari PDIP karena sudah dipecat. Guntur juga menyatakan, Effendi Simbolon kurang ajar karena meminta Megawati Soekarnoputri mundur dari jabatan ketua umum PDIP.

“Effendi Simbolon sudah dipecat dari PDI Perjuangan, maka tidak layak dan tidak etis mengomentari PDI Perjuangan, dan pernyataannya minta Ibu Megawati mundur adalah pernyataan kurang ajar,” ujar Guntur merespons pernyataan Effendi Simbolon yang mengomentari internal PDIP, Kamis (9/1/2025).

Guntur menduga pernyataan Effendi Simbolon merupakan hasil pertemuan dengan Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu di Solo. "Kami semakin yakin ucapan Ibu Megawati tanggal 12 Desember 2024 ada yang mau mengawut-awut (mengacak-acak) partai,”jelasnya.

Tak hanya itu, Guntur menekankan, PDIP juga berkeyakinan penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK merupakan orderan politik. “Kami semakin yakin penetapan tersangka kepada Sekjen PDI Perjuangan merupakan 'orderan politik' dan sebagai pintu masuk untuk menekan Ibu Megawati mundur,” tudingnya.

Sebelumnya, Effendi Simbolon mengatakan PDIP seharusnya melakukan regenerasi kepengurusan atau pergantian kepemimpinan. Bukan hanya mengganti Sekjen PDIP, Effendi menambahkan, bekas partainya tersebut juga harus mengganti ketua umum.

“Ya, harus diperbarui ya semuanya. Mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbarui. Bukan hanya level sekjen. Sudah waktunyalah. Sudah waktunya ada pembaruan yang total ya. Karena ini kan fatal ya,” kilah Effendi Simbolon. “Sebuah kepemimpinan juga harus mengundurkan diri. Dan partai itu kan bukan milik perorangan. Partai itu diatur oleh Undang-Undang Partai Politik. Jadi tanggung jawabnya kepada publik juga harus tinggi.”


(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.