Apresiasi Palestine Festival, Menbud Fadli Zon Soroti Kehancuran Jejak Peradaban dan Situs Budaya di Palestina
JAKARTA -- Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Republik Indonesia (RI) mengapresiasi kegiatan "Palestine Festival – All Eyes on Palestine" yang berlangsung pada Minggu, 12 Januari 2025, di SMESCO Indonesia - Convention Hall, Jakarta. Festival ini diselenggarakan untuk menggugah solidaritas dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap situasi di Palestina saat ini.
Festival diinisiasi oleh Adara Relief International, sebuah lembaga kemanusiaan, dan berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Palestine Festival memadukan tema kemanusiaan dengan unsur seni dan budaya, serta mengemas pertunjukan dalam konsep yang lebih modern untuk mengedukasi masyarakat mengenai sejarah penjajahan di Palestina.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam sambutannya di hadapan ratusan peserta yang memenuhi Convention Hall SMESCO menyampaikan jika di dunia kebudayaan sudah banyak bukti yang disampaikan dalam pertemuan Menteri kebudayaan di G20 bahwa banyak sekali situs sejarah, situs budaya, dan juga jejak peradaban yang juga dihancurkan oleh pihak Israel terhadap apa yang ada di tanah Palestina. Ia menyayangkan jika sampai sekarang respons dunia khususnya dunia Barat masih mempunyai standar ganda yang nyata.
"Kita tentu saja harus terus menyuarakan ini sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina dan melalui jalur kebudayaan. Saya yakin (festival) ini adalah juga bagian dari pembelaan kita. Tentu saja yang lebih konkret juga melalui bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina," ujar Menteri Fadli.
Menteri Fadli sangat mendukung festival ini. Ia menyatakan mungkin perlu juga nanti dibuat pada waktu yang tepat, mungkin dalam peringatan Nakba pada bulan Mei, satu festival kebudayaan dalam rangka untuk mendukung perjuangan Palestina yang kita susun bersama. "Ini sebagai bentuk konkret dari sisi kebudayaan keberpihakan kita kepada rakyat Palestina," tandas dia yang disambut meriah oleh para peserta festival.
Senada dengan Menteri Fadli Zon, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid juga turut menyampaikan jika membela Palestina bukan hanya di jalan, tetapi juga dalam sebuah festival. Menurutnya membela Palestina berarti mendukung kemanusiaan dan peradaban, dan festival ini pendekatan yang berbeda dalam perjuangan membela Palestina.
Oleh karena itu, Hidayat turut mengapresiasi keinginan Menteri Kebudayaan RI yang akan menyelenggarakan sebuah festival kebudayaan di peringatan Nakba.
Palestine Festival menunjukkan berbagai pertunjukan seni yang mewarnai puncak acara dan menceritakan transformasi kondisi Palestina sebelum dan setelah hadirnya penjajahan. Mulai dari cerita pendongeng ternama, Kak Ojan, bersama anaknya; pembacaan puisi karya penyair legendaris Palestina, Mahmoud Darwish, oleh Bella Fauzi; kolaborasi pertunjukan teater dengan tim DKJ dan berbagai tayangan video; orasi kemanusiaan oleh Ikang Fawzi, Chiki Fawzi, dan juga Nurjanah Hulwani; serta penyair Jose Rizal yang tampil dengan puisi karyanya.
(eye)
Post a Comment