Taman Nasional Way Kambas Lampung Kelola Wisata dengan Pola Interkoneksi
Gajah-gajah di Taman Nasional Way Kambas Lampung. (Foto: Laman resmi Yayasan Badak Indonesia)
BANDAR LAMPUNG -- Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mengelola wisata edukasi dengan mengedepankan pola wisata yang terinterkoneksi. Desember 2024 ini tepat satu tahun Taman Nasional Way Kambas kembali dibuka dengan konsep wisata baru.
"Sejak diterapkan aturan baru setelah pandemi Covid-19 pada Desember 2023 lalu kami mengedepankan pola wisata interkoneksi," kata Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) MHD Zaidi di Bandarlampung, Jumat (13/12/2024), dikutip dari Antara.
Zaidi mengatakan, dengan meniadakan atraksi gajah dalam pola wisata barunya, Taman Nasional Way Kambas memilih untuk menerapkan wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin berinteraksi dengan para gajah jinak di wilayah konservasi satwa tersebut.
"Ke depan pola wisata yang akan dikembangkan di sini yaitu dengan menggunakan pola interkoneksi. Jadi ada kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat desa penyangga untuk menjaga pelestarian gajah, sekaligus mengelola wisata edukasi di sini," jelas Zaidi.
Zaidi menambahkan, dengan pola tersebut, maka akan membawa dampak positif, sekaligus meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian serta kesehatan para gajah oleh berbagai pihak. "Dengan cara ini mudah-mudahan sektor pariwisata Kabupaten Lampung Timur akan meningkat, sebab ikon di Lampung Timur adalah Way Kambas beserta para gajah. Dan manfaatnya harus dirasakan semua termasuk desa penyangga."
Menurut Zaidi, hingga akhir tahun perkembangan wisata edukasi di Taman Nasional Way Kambas terus mengalami perkembangan positif meski ada kenaikan tarif masuk dari Rp 5 ribu menjadi Rp 20 ribu pada Senin-Jumat. Sedangkan pada Sabtu dan Minggu tarif masuk naik menjadi Rp 30 ribu.
"Dengan kenaikan tarif sebenarnya tidak terlalu menurunkan minat pengunjung, dan pengunjung masih banyak yang datang untuk berwisata edukasi. Saat ini juga ada perubahan bahwa parkir kendaraan pengunjung di dalam semua tidak di rest area, dan kendaraan pengangkut wisatawan milik warga ada di dalam. Sehingga kalau ada yang mau naik dipersilhkan," jelas Zaidi
Zaidi melanjutkan, pihaknya akan terus berinovasi untuk meningkatkan kunjungan wisata edukasi di Taman Nasional Way Kambas. "Jadi masyarakat sekitar, wisatawan, dan pemerintah daerah memiliki andil menjaga kelestarian gajah yang ada di Taman Nasional Way Kambas," ujar dia menandaskan.
(antara/eye)
Post a Comment