Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS, Ukraina Dikecam Donald Trump

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Sputnik-OANA/Antara)

MOSKOW -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Kamis (12/12/2024) bahwa ia menentang langkah serangan angkatan bersenjata Ukraina ke wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh AS. Trump menyatakan hal itu karena berpendapat langkah tersebut akan menyebabkan eskalasi konflik yang lebih besar.

“Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Rusia. Mengapa kami melakukan hal itu?” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Majalah Time.

Trump menambahkan bahwa dengan melakukan langkah tersebut, Amerika Serikat hanya akan meningkatkan perang ini dan memperburuknya. Ia mengungkapkan bakal menggunakan bantuan AS ke Ukraina sebagai alat untuk melawan Rusia dalam perundingan demi mengakhiri konflik.

"Saya ingin mencapai kesepakatan, dan satu-satunya cara Anda mencapai kesepakatan adalah dengan tidak mengabaikannya," ujar Trump.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan, bukan pertama kalinya Kiev menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia.

Zelenskyy menyatakan hal itu terkait dengan serangan terbaru yang dilakukan Ukraina ke wilayah Bryansk dan Kursk di Rusia.

Sebelumnya pada bulan November lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Ukraina telah menyerang target di wilayah Kursk dan Bryansk pada 19 November 2024 dengan menggunakan rudal jarak jauh ATACMS buatan AS serta rudal Storm Shadow buatan Inggris.

Ketika menanggapi pernyataan presiden Rusia tersebut, Zelenskyy berpendapat bahwa Putin salah jika menganggap penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina merupakan langkah baru.


(Sputnik-OANA/Antara/ark)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.