Rawan Kecelakaan, Para Warga Pamulang Kota Tangsel Minta JPO untuk Pejalan Kaki

Jalanan padat di sekitar bundaran Pamulang, Kota Tangsel, Banten. (Foto: lasman simanjuntak/gebrak.id)

PAMULANG -- Warga Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, meminta kepada Wali Kota Tangsel Terpilih melalui Dinas LLAJR Pemkot Tangsel untuk segera membangun infrastruktur berupa Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) khusus untuk para pejalan kaki. Terutama bagi para lanjut usia (lansia).

Hal ini dikarenakan lalu lintas harian (LHR) di sekitar jalan kabupaten dan provinsi di kawasan Pamulang, Kota Tangsel, semakin padat dengan arus kendaraan mobil, truk, bus, angkot, dan sepeda motor. Sehingga sangat rawan terhadap kecelakaan lalu lintas. Misal, ditabrak kendaraan yang sedang melintas secara tiba-tiba dengan kecepatan tinggi. Contohnya, di sekitar bundaran Pamulang yang berhadapan langsung dengan Universitas Pamulang (Unpam), Polsek Pamulang, atau Kantor Kecamatan Pamulang.

"Saya terus terang sangat takut dan cemas bila ingin menyeberang jalan ketika mau berobat ke Puskesmas Pamulang atau RSUD Tangsel. Tak ada Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO, beberapa kali saya hampir ditabrak kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi," cerita Pulo Lasman Simanjuntak (63 tahun) salah seorang warga Perum Pamulang Permai I pada Kamis (5/12/2024) sore.

Apalagi, lanjut Lasman, ketika mau menyeberang jalan saat musim hujan deras sekarang ini. "Makin ngeri, terutama pada saat jam-jam sibuk pagi hari atau sore hari jelang malam. Bagi usia lansia yang pandangan matanya makin terbatas bisa nyaris tertabrak kendaraan," kata pria yang juga dikenal sebagai pewarta dan penyair ini.

Celakanya lagi, hampir semua jalan raya, termasuk jalan nasional, menuju ke kawasan Serpong-Muncul-BSD atau ke Gaplek-Serua Ciputat-Jombang-Pondok Cabe-Cirendeu dan sebaliknya tak ada 'trotoar' untuk pejalan kaki.

"Sama sekali tak ada trotoar untuk pejalan kaki. Posisi badan kita saat berjalan kaki sangat dekat dengan kendaraan bermotor. Tentu ini sangat berbahaya. Lihat misalnya saat kita berjalan kaki di depan RSUD Tangsel menuju Pacuan Kuda sampai Situ Sasak Tinggi, sama sekali tak ada trotoar jalan," ujar FE Kolondam yang juga warga Perum Pamulang Permai I.

Sebetulnya, lanjut Eykel Lasflorest (32 tahun), seorang warga Pamulang lainnya, beberapa tahun lalu di depan (seberang masjid) Kantor Camat Pamulang pernah ada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Namun, karena ada pelebaran jalan, maka JPO tersebut dirobohkan.

"Ada satu JPO di dekat Kampus UIN Ciputat. Namun, jarang digunakan pejalan kaki karena lokasinya terlalu jauh dan tak strategis. Kami minta kepada Wali Kota Tangerang Selatan terpilih atau juga Gubernur Banten terpilih untuk dapat segera membangun JPO ini, teristimewa untuk para lansia," pinta Eykel.

Ditambahkan oleh seorang warga Pamulang lainnya yang tak mau ditulis namanya, belakangan ini sejak lapangan terbuka Kantor Kecamatan Pamulang dijadikan semacam "alun-alun" sering jadi tempat pertunjukan musik live, pameran, bazar, atau olah raga bersama, sepanjang jalan tersebut acapkali terjadi kemacetan lalu lintas.

"Apalagi kalau malam minggu atau Sabtu malam ada pertunjukan musik atau bazar berbarengan dengan keluar masuknya mahasiswa Unpam, buntut kemacetan lalin bisa sampai di depan Situ Sasak Tinggi, padat merayap. Ya, makin sulit deh untuk menyeberang jalan, harus ekstra hati-hati," pungkas dia.

 

(Lasman Simanjuntak)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.