Persiapan Peluncuran Buku 'Ibu, Aku Anakmu': Ibu, Matahari Kehidupan untuk Seorang Anak

Pertemuan persiapan peluncuran buku 'Ibu, Aku Anakmu'  melalui layar zoom dihadiri narasumber Ramadya Akmal dengan makalah berjudul "Ibu Kerja Emosional dan Kerja Bayangan" serta Wiyatmi dengan makalah berjudul "Hari Pergerakan Perempuan Indonesia" dengan moderator Heru Marwata dan MC Viefa. (Foto: Lasman Simanjuntak)
 

JAKARTA -- Seorang anak ibarat halaman kertas putih yang masih kosong. Bila diisi dengan hal-hal baik dan benar--terutama didikan dari seorang ibu--kelak ke depan akan menjadi seorang anak yang berbudi luhur dan punya karakter kuat. Pendidikan cinta kasih dimulai dari dalam rumah tangga yaitu pendidikan cinta kasih dari orang tua, dalam hal ini tentunya peranan dari seorang ibu.

"Karena ibu adalah matahari kehidupan untuk para anak, jika warisan turun temurun dari seorang ibu tentang cinta dan kasih sayang tidak terwakili dengan baik, maka akan terjadi misalnya kekerasan di masa mendatang," ujar Moktavianus Masheka, Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), usai mengikuti siaran langsung melalui zoom pada Minggu (22/2024) malam.

Untuk persiapan acara peluncuran buku antologi puisi bersama "Ibu, Aku Anakmu" yang merupakan produksi TISI ke-13, akan berlangsung di Aula PDS HB Jassin, Lantai 4 Gedung Panjang Ali Sadikin di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (24/12/2024) mulai pukul 13.00 WIB. Acara ini masih dalam rangka suasana peringatan Hari Ibu 22 Desember 2024.

Dalam pertemuan melalui layar zoom ini hadir narasumber Ramadya Akmal dengan makalah berjudul "Ibu Kerja Emosional dan Kerja Bayangan" serta Wiyatmi dengan makalah berjudul "Hari Pergerakan Perempuan Indonesia" dengan moderator Heru Marwata dan MC Viefa. Pada kesempatan melalui pertemuan layar zoom tersebut para peserta diberi kesempatan untuk baca puisi.

Menurut Bung Octa, panggilan akrab Moktavianus Masheka, dalam suatu diskusi kecil persoalan yang muncul dalam dunia kekerasan dimulai bagaimana seorang anak itu memperoleh cinta dan kasih saya dari dalam rumah.

"Rumah tangga akan mewarisi secara turun temurun apa itu cinta dan kasih sayang. Ibu adalah matahari kehidupan bagi seorang anak. Rasanya akan timpang keseimbangan dunia ini bila tidak dimulai cinta dan kasih sayang dari dalam rumah," kata Bung Octa seraya menambahkan bila sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga dan dilihat anak, maka kekerasan dalam pertengkaran tersebut akan tetap tertanam dalam memori otak sang anak.

Diingatkan lagi oleh Bung Octa bahwa launching dan diskusi buku antologi puisi bersama "Ibu, Aku Anakmu" akan dimajukan satu jam menjadi pukul 13.00 WIB (semula diumumkan pukul 14.00 WIB). Ini dikarenakan Selasa malam, 24 Desember 2024, sudah memasuki malam Natal.

"Teman-teman kita mungkin ada yang mau ibadah ke gereja untuk merayakannya. Maka acara launching buku dan diskusi "Ibu,Aku Anakmu" dimajukan jadi pukul 13.00 sampai 16.00. Kami harapkan undangan atau yang bersedia hadir tepat waktu," pesan Bung Octa. "Salut buatmu aktivis perempuan. Setiap yang hadir akan mendapatkan sertifikat. Hadirlah, mari bertukar tangkap dalam sastra. Insya Allah, ada siaran langsung buat teman-teman kita yang di daerah.


Dua Aktivis Perempuan Hadir

Dua aktivis perempuan yakni Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia serta Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Wakil Komisi VII DPR RI memberikan kata sambutan pengantar dalam buku antologi puisi bersama berjudul "Ibu,Aku Anakmu" yang diikuti 96 penyair di seluruh Indonesia.

"Insya Allah, mereka berdua akan menjadi pembicara pada peluncuran buku "Ibu Aku Anakmu" dilanjutkan dengan diskusi terbuka bertempat di Aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB.Jassin," kata Bung Octa, Senin (23/12/2024).

Dengan moderator dan MC Arief Joko Wicaksono dan Swary Utami Dewi tema diskusi kali ini berjudul "Membaca Ibu, Membaca Cinta & Kasih Sayang. Mati Suri-kah Saat Ini?" (*)


(Lasman Simanjuntak)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.