Panduan untuk Mendukung Bisnis UMKM Indonesia Naik Kelas Diluncurkan CPA Australia

UMKM di Indonesia/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
 

JAKARTA -- Badan profesional akuntansi terkemuka, CPA Australia, telah meluncurkan panduan di Indonesia untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Panduan ini untuk mendukung UMKM agar tumbuh dan berkembang.

Perangkat tersebut, Panduan Pengelolaan UMKM, dirancang untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan UMKM, khususnya usaha mikro. Meningkatkan literasi keuangan sangat penting untuk membantu usaha-usaha tersebut naik kelas.

Perangkat ini berisi tips bagi UMKM di berbagai bidang seperti peningkatan operasional, manajemen risiko, tata kelola, dan keberlanjutan bisnis. Panduan ini didasarkan pada Survei Tahunan Usaha Kecil Asia-Pasifik CPA Australia yang menunjukkan bahwa usaha kecil Indonesia termasuk yang tercepat pertumbuhannya di kawasan, meskipun masih terdapat peluang untuk perbaikan.

Kepala Regional CPA Australia untuk Asia Tenggara, Priya Terumalay, mengatakan, hasil survei menunjukkan momentum pertumbuhan yang terus kuat di Indonesia selama dua tahun terakhir, mencerminkan kepercayaan terhadap bisnis dan perekonomian.

"Dengan data survei yang menunjukkan kemungkinan beberapa usaha kecil lokal dapat naik kelas menjadi bisnis besar dan sukses secara global dalam beberapa tahun mendatang, profesi akuntansi perlu mendukung pembangunan kapasitas sebagai mitra dan penasihat terpercaya,” kata Priya dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu (14/12/2024).

Menurut Priya, perangkat ini menyediakan alat dan panduan penting untuk mendukung UMKM membangun ketahanan bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional.

Kepala Pusat, Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI), Dr Adi Budiarso, menambahkan pentingnya UMKM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan dukungan profesional seperti akuntan.

“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari 60 persen PDB dan mempekerjakan 97 persen tenaga kerja. Dengan lebih dari 64 juta UMKM pada tahun 2023, mereka sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan pembangunan inklusif," jelas Adi Budiarso.

Untuk membuka potensi penuh UMKM sebagai penggerak transformasi ekonomi, lanjut Adi, pemerintah dan pihak terkait memang harus mendengan kebijakan yang tepat, akses keuangan, digitalisasi, dan praktik berkelanjutan. “Panduan Pengelolaan UMKM dari CPA Australia adalah upaya yang patut diapresiasi untuk memberikan panduan berharga kepada UMKM guna meningkatkan daya saing mereka.”

Perangkat ini diluncurkan pada acara Member Recognition Ceremony untuk memberikan penghargaan kepada anggota CPA Australia yang telah mencapai status CPA setelah berhasil menyelesaikan Program CPA, anggota yang telah mencapai status Fellow, serta anggota senior dengan masa keanggotaan 10 hingga 30 tahun, pada Jumat (13/12/2024).
 

(rilis/eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.