Kolaborasi Seluruh Warga Pendidikan, Sukseskan Penguatan Karakter Generasi Muda
SLEMAN -- Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Fajar Riza Ul Haq, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan penguatan karakter pada generasi muda dalam kegiatan seminar dari 'Kelas ke Kehidupan: Menanamkan Nilai-Nilai Nirkekerasan dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Pendidikan' di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (30/11/2024). Ia yakin dengan membangun kesadaran kolektif dalam ekosistem pendidikan, dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat di masa depan.
"Saya percaya dengan dukungan dan komitmen seluruh guru di tanah air, kita akan bisa mewujudkan pendidikan yang berkeadilan," ujar Wamendikdasmen Fajar, Sabtu (30/11/2024).
Fajar menyadari setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih impian dan cita-citanya. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. "Memperkaya pengetahuan dan keterampilan agar bisa menanamkan nilai-nilai ini secara konsisten," pesannya dalam kegiatan seminar yang diselenggarakan atas kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami menambahkan, upaya pencegahan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan tidak akan berjalan efektif tanpa dukungan seluruh catur pusat pendidikan yang mencakup sekolah, keluarga, masyarakat, dan media. Kolaborasi sinergis antara sekolah sebagai tempat pendidikan, keluarga sebagai lingkungan pertama anak, serta masyarakat dan media sebagai lingkungan sosial yang lebih luas, sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menggembirakan.
“Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya mencegah kekerasan, tetapi juga membangun masyarakat yang menghormati keberagaman dan menjunjung tinggi keadilan,” jelas Rusprita.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menekankan bahwa pendidikan anak memerlukan pelibatan empat pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, masyarakat, dan tempat ibadah. Ia menjelaskan, kolaborasi lintas sektor ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang memiliki karakter kuat dan berbudi luhur.
Rektor Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Warsiti, menyampaikan, segala upaya untuk bisa meminimalisasi kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, perlu dilakukan bersama-sama. “Kita tidak bisa bekerja sendiri, kalau kita bicara lingkungan sekolah maka bukan hanya tugas guru melainkan juga semua anggota sekolah,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Warsiti, dalam dua hari ini seminar akan berlangsung dengan melibatkan semua unsur satuan pendidikan mulai dari pendidik dan tenaga kependidikan hingga orang tua.
(eye)
Post a Comment