Kadin Dukung Gagasan Presiden Wujudkan Lumbung Pangan Nasional Hingga Desa

LUMBUNG DESA: Ilustrasi stok beras bulog di Natuna (ANTARA/Muhamad Nurman)

JAKARTA -- Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo, menilai gagasan Presiden Prabowo Subianto tentang lumbung pangan dari tingkah nasional hingga tingkat desa, layak menjadi strategi baru untuk mewujudkan ketahanan pangan dan penciptaan lapangan kerja baru hingga seluruh pelosok desa. 

Menurut Bambang Soesatyo atau biasa dipanggil Bamsoet, gagasan dan strategi ini relatif lebih mudah diwujudkan karena hampir semua aspeknya bisa mengandalkan potensi dalam negeri. Para menteri ekonomi dan semua pemerintah daerah hendaknya mulai menindaklanjuti gagasan Presiden Prabowo tersebut. “Kami memaknai gagasan presiden ini sebagai strategi baru untuk sekaligus mewujudkan dua tujuan yang sangat strategis, yakni menuju swasembada pangan dan penciptaan lapangan kerja dari sektor tanaman pangan di semua pelosok desa,” ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (12/12/24). 

Gagasan tersebut, tambah Bamsoet, relatif lebih mudah diwujudkan segera. Pasalnya, tidak harus menunggu komitmen modal asing atau barang modal berteknologi tinggi. Segala aspeknya bisa dimulai dengan mengandalkan semua potensi dalam negeri dan kearifan lokal.

Sebelumnya, dalam acara penyerahan DIPA dan TKD 2025 di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/12/2024), Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan urgensi mewujudkan swasembada pangan. Presiden menegaskan, mewujudkan swasembada pangan menjadi target yang tidak bisa ditawar-tawar, karena menjadi bagian tidak terpisah dari ketahanan nasional. Setiap desa harus mempunyai tanah yang dialokasikan khusus untuk produksi tanaman pangan.  

Bamsoet mengatakan dengan melaksanakan gagasan presiden tersebut, maka setiap daerah akan mendapatkan manfaat. Sehingga, terbuka peluang untuk mengembangkan potensi tanaman pangan di daerah masing-masing. Ketika program pengembangan itu mulai berproses, akan tercipta lapangan kerja di daerah. "Karena itu, sangat penting dan strategis bagi setiap pemerintah daerah menyelaraskan program prioritasnya dengan gagasan presiden tentang lumbung pangan," kata Bamsoet.

Data hasil Sensus Pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni-Juli 2023 mencatat jumlah petani Indonesia mencapai 27.799.280 orang. Dari jumlah tersebut, petani milenial (19–39 tahun) berjumlah 6.183.009 orang atau sekitar 21,93 persen dan petani generasi Z (11-26 tahun) sebanyak 2,14 persen. Sensus yang sama juga mencatat jumlah rumah tangga usaha pertanian yang mengusahakan tanaman pangan mencapai 15.550.786 rumah tangga. 

Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Ketua Dewan Pembina SOKSI ini menyakini banyak daerah bisa mewujudkan gagasan tentang lumbung pangan, karena puluhan juta warga sudah melakoni kegiatan tanaman pangan. "Faktor lain yang patut menjadi perhatian semua pemerintah daerah adalah merawat dan melindungi areal pertanian yang sudah ada. Demi terwujudnya swasembada pangan, alih fungsi lahan pertanian harus dihentikan,’’ pungkas Bamsoet. (*)

(zaky)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.