Profil Wakapolri Baru Komjen Ahmad Dofiri, Pernah Pecat Ferdy Sambo

Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si
(Wikipedia)

JAKARTA-- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi menunjuk Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si, sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Sebelum mengemban posisi baru ini, Ahmad Dofiri menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.

Pengangkatan beliau menggantikan posisi Komjen Agus Andrianto, yang kini menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Penunjukan Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri tercantum dalam surat telegram bernomor ST/2517/XI/KEP./2024 yang memuat daftar mutasi perwira tinggi dan menengah Polri, dan ditandatangani oleh Kapolri.

Pada 2021, Ahmad Dofiri dilantik menjadi Kabaintelkam Polri (Kabaintelkam) Polri. Setahun kemudian, nama Ahmad Dofiri menjadi tenar karena menangani kasus-kasus besar, termasuk keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 2022, yang melibatkan Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri. 

Selaku Kabaintelkam, saat itu, Ahmad Dofiri turut serta dalam proses pengungkapan kasus ini. Dia memimpin sidang Komisi Kode Etik Polri yang menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri yang terlibat dalam kasus tersebut. Kemudian pada tahun 2023, Ahmad Dofiri diangkat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto yang memasuki masa pensiun. 

Profil dan Karier

Lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada 4 Juni 1967, Ahmad Dofiri menamatkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1989 dengan meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik. Mengawali kariernya sebagai Kanit Resintel di Polsekta Tangerang, Polda Metro Jaya, pada 1990, Dofiri kemudian mengisi berbagai jabatan penting lainnya, termasuk sebagai Kanit Resmob Polres Tangerang pada 1991.

Tahun 2005, Ahmad Dofiri menjabat sebagai Kassubag Jabpamentil di Bagian SDM Polri. Dua tahun kemudian, dia diangkat menjadi Kapolres Bandung dan selanjutnya menjadi Wakapolwiltabes Bandung pada 2009, sebelum dipercaya sebagai Kapoltabes Yogyakarta. 

Karier Dofiri terus melaju dengan peran sebagai Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri pada 2010 dan Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri pada 2012. Pada 2013, Dofiri menjabat Wakapolda DIY, dan pada 2016, dia diangkat menjadi Kapolda DIY, sebelum mengisi berbagai jabatan strategis lainnya, termasuk Kapolda Banten dan Kapolda Jawa Barat pada 2020.

Dengan pengalaman (khususnya bidang SDM) dan dedikasinya, Komjen Ahmad Dofiri diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam institusi Polri, khususnya dalam meningkatkan profesionalisme dan integritas di tubuh kepolisian. 

Riwayat Pendidikan

- Pendidikan Umum

SD (1980)

SMP (1983)

SMA Negeri 1 Sindang (1986)

PPS KIK UI (2000)

- Pendidikan Polri

Akademi Kepolisian (1989), Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akpol

Dikjur Serse Umum (1992)

Daspa Brimob (1994)

Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996)

Sespim Polri (2003)

Sespimti Polri (2012)

- Jabatan kepolisian

Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya (1990)

Kanit resmob Polres Tangerang (1991)

Danton Tar Akpol (1992)

Kapuskodalops Polres Tangerang (1996)

Kapolsekta Jatiuwung (1997)

Kapolsek Metro Kebayoran Baru (1998)

Pok Peneliti Ahli PPITK-PTIK (1999)

Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri (2005)

Kapolres Bandung (2007)

Wakapolwiltabes Bandung (2009)

Kapoltabes Yogyakarta (2009)

Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri[1] (2010)

Koorspripim Polri (2010)

Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012)

Wakapolda DIY (2013)

Karobinkar SSDM Polri (2014)

Kapolda Banten (2016)

Karosunluhkum Divkum Polri (2016)

Kapolda DIY (2016)

Asisten Logistik Kapolri[2] (2019)

Kapolda Jawa Barat (2020)

Kabaintelkam Polri (2021)

Irwasum Polri (2023)

Wakapolri (2024)


Penghargaan

- Bintang Bhayangkara Pratama (2021)

- Satyalancana Pengabdian 32 Tahun

- Satyalancana Pengabdian 8 Tahun

- Satyalancana Karya Bhakti

- Satyalancana Dharma Nusa.

 

(zaky)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.