Mendikdasmen Tekankan Gotong Royong Bangun Pendidikan Saat Kunjungi KWI
JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI Abdul Mu'ti bersama jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), mengunjungi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Agenda ini menjadi lanjutan kunjungan kerja Mendikdasmen ke sejumlah organisasi penyelenggara pendidikan guna membangun kemitraan dan memajukan sistem pendidikan Indonesia.
“Kami menyadari dalam membangun sistem pendidikan ada peran serta masyarakat yang penting di dalamnya. KWI merupakan salah satu organisasi yang memiliki dan menyelenggarakan pendidikan dengan skala yang besar. Untuk itu, kunjungan ini menjadi silatuhrami kami di Kemendikdasmen sekaligus mendapatkan aspirasi dan pencerahan untuk merumuskan kebijakan pendidikan ke depan,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam kunjungannya ke KWI Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti menyoroti tentang gotong royong dalam membangun pendidikan. Ia menyebut bahwa Kemendikdasmen memiliki prinsip pihak swasta merupakan mitra dalam penyelenggaraan pendidikan. Lebih lanjut, ia mengapresasi kinerja KWI yang sudah membantu pemerintah dalam membangun pendidikan, terutama penguatan karakter peserta didik.
“Kami melihat yayasan pendidikan di bawah KWI banyak tersebar di wilayah Indonesia, dan KWI telah menunjukkan komitmen tinggi dalam membantu mencerdaskan kehidupan bangsa serta inklusif dalam menjalankan sistem pendidikan. Sejatinya, pendidikan merupakan sarana membangun integrasi sosial, tempat di mana para murid bertemu dengan murid lainnya dan menjadi rumah belajar membentuk karakter bangsa,” jelas Menter Mu'ti.
Menteri Mu’ti berharap, kunjungan ini akan membangun kerja sama yang baik ke depannya antara Kemendikdasmen dengan KWI. “Kami memiliki enam program prioritas yang harus tercapai. Untuk itu, kami perlu kerja bersama bergotong royong membangun kemitraan dengan sejumlah mitra. Semoga ini menjadi awal yang baik guna bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkas Menteri Mu’ti.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KWI, Antonius Subianto Bunjamin, menyambut baik kunjungan Mendikdasmen beserta jajaran pimpinan Kemendikdasmen. Ia sangat optimistis dengan kepemimpinan Menteri Abdul Mu’ti, pendidikan Indonesia akan jauh lebih baik ke depannya.
“Kunjungan ini sangat berharga dan kami mengapresiasi bahwa dalam kunjungan ini kami dapat mencurahkan keluh kesah kami dan memberi masukan yang dapat diakomodir Kemendikdasmen dalam membangun pendidikan. Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, kami siap membantu pemerintah dan menjadi mitra yang baik, bergotong royong membangun pendidikan,” ujar Antonius.
Terkait aspirasi bidang pendidikan, Sekretaris Komisi Pendidikan KWI, Antonius Vico Christiawan, menjelaskan bahwa saat ini KWI memiliki 5.369 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam paparannya, ia menyebut bahwa pemerintah harus menjamin kesejahteraan dan peningkatan kualitas para guru.
“Untuk membentuk peserta didik yang berkualitas diperlukan guru yang siap mengajar dan dibekali dengan kesejahteraan yang baik. Selain itu, kami juga menginginkan dengan pemerintah baru sekarang ini dapat meningkatkan infrastruktur pendidikan, mulai dari bangunan sekolah maupun sarana dan prasarana di dalamnya,” papar Vico.
Dalam pembentukan karakter bangsa, Vico menyoroti tentang kurikulum yang harus membangun kearifan lokal untuk peserta didik. Menurutnya, nilai-nilai dalam kearifan lokal dapat membuat peserta didik menyadari betapa pentingnya nilai moral sebagai bekal masa depan.
“Selain tentang guru dan infrastruktur pendidikan, kami melihat pendidikan moral menjadi hal penting dalam membangun karakter bangsa. Ini menjadi pekerjaan bersama ke depan, dan KWI siap melengkapi dan membantu kerja Kemendikdasmen,” ucap Vico.
Dalam kunjungan ini turut hadir Wamendikdasmen Atip Latipulhayat dan Fajar Riza UI Haq; Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril; Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Nunuk Suryani; dan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo.
(eye)
Post a Comment