Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono. (Foto: setkab.go.id) |
JAKARTA -- Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengincar peluang investasi swasta dalam upaya mempercepat proses pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dalam waktu 3-4 tahun ke depan. Ia menyebut saat ini sudah ada sekitar 500 letter of intent (LoI) yang berisi niat dan kesepakatan dari sejumlah pengusaha swasta untuk membangun IKN yang perlu segera ditindaklanjuti.
"Dulu LoI itu nggak hanya investor, ternyata kami petakan ada yang konsultan, kontraktor, supplier. Kami utamakan investor, kurang dari setengahnya itu," kata Basuki usai dilantik sebagai pejabat definitif Kepala OIKN di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Minat para investor itu, lanjut Basuki, sebagian besar menyasar wilayah II IKN di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Disinggung komentarnya terkait pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo yang menyebut kecepatan pembangunan IKN bakal lebih lambat dari sebelumnya, Basuki menegaskan bahwa pihaknya akan berpegang pada komitmen pemerintah dalam mempercepat penyelesaian pembangunan di IKN.
Selain hal itu dimandatkan oleh UU IKN, Basuki juga menyebut bahwa percepatan pembangunan IKN menjadi keinginan Presiden RI Prabowo Subianto agar bisa segera dirampungkan dalam 3-4 tahun ke depan. "Kalau saya selama itu ada program dan anggarannya, saya kerjakan. Sudah tahu gaya saya kerja kan?" kilah dia.
Basuki menambahkan, capaian batch 1 pembangunan IKN sudah 94 persen rampung, sedangkan batch 2 mencapai 60 persen lebih rampung, dan capaian batch 3 hampir 40 persen rampung. Ia mengaku akan kembali berkantor di IKN mulai Kamis (7/11/2024) untuk menyambut kedatangan anggota Komisi II DPR dalam agenda kunjungan kerja.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menyampaikan bahwa alokasi pendanaan pembangunan IKN dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai Rp 15 triliun. "Itu di-breakdown, untuk OIKN Rp 5,89 triliun dan PUPR Rp 9,11 triliun," kata Thomas.
(antara/dkd)
Post a Comment