Hebat! Mantan Kades Menangi Pilbup Temanggung Kalahkan Para Petahana
Pasangan calon Bupati Temanggung nomor urut 1 Agus Setyawan-Nadia Muna. (Foto: Antara/Heru Suyitno)
TEMANGGUNG -- Berdasarkan data internal, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 Kabupaten Temanggung, yaitu Agus Setyawan dan Nadia Muna, mampu unggul dari pasangan petahana. Pasangan Agus-Nadia memperoleh 229.958 suara atau 46,56 persen, kemudian pasangan calon nomor urut 2 Heri Ibnu Wibowo-Fuad Hidayat memperoleh 199.917 suara, dan pasangan calon nomor urut 3 M Al Khadziq-Bimo Alugoro mendapat 63.999 suara.
Pada periode 2018-2023 Kabupaten Temanggung dipimpin M Al Kadziq-Heri Ibnu Wibowo, namun pada Pilkada 2024 pasangan ini pecah dan maju sendiri-sendiri dengan pasangan lain.
Agus Setyawan atau yang dikenal dengan Agus Gondrong yang juga mantan kepala desa (kades) untuk sementara berhasil mengungguli pesaing yang berstatus petahana. Pasangan Agus, Nadia Muna merupakan dokter gigi yang sempat menjadi anggota DPRD Temanggung 2024-2029 dari PPP. Ia berasal dari keluarga santri dari Temanggung.
Agus merupakan calon bupati kelahiran 16 Agustus 1975. Pria berusia 49 tahun tersebut merupakan lulusan sarjana ekonomi dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 2000. Bupati terpilih ini mempunyai istri Panca Dewi yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Temanggung masa bakti 2024-2029.
Selama 16 tahun menjadi Kepala Desa Campurejo, tercatat ada beberapa prestasi membanggakan yang diraih selama menjadi kades sejak 2007 hingga 2024. Agus berhasil membangun desa cyber di Campurejo, letak geografis Desa Campurejo yang terletak di lereng Gunung Prau membuat masyarakat mengalami kendala untuk mengakses teknologi informasi. Maka dibuatlah program internet desa pada tahun 2015.
Gerakan tersebut membuat Desa Campurejo terkenal karena menjadi desa cyber pertama di Jawa Tengah. Agus juga berhasil membangun 5 Taman Pendidikan Al-quran (TPA), 3 sekolah Taman Kanak-Kanak, 27 mushalla, 6 masjid, kantor desa, puskesmas pembantu, gedung BUMDES.
Di sektor pariwisata, berhasil membuat destinasi wisata menawan. Di antaranya Benteng Sata, sebuah benteng yang terletak di puncak perbukitan dengan pemandangan alam pegunungan Temanggung yang mempesona.
Sebagai pegiat seni budaya, Agus sangat serius mengembangkan seni budaya. Saat ini ada 37 kelompok seni budaya di Desa Campurejo seperti kuda lumping, marching band, hadroh, topeng ireng, calung, dangdut, santri jawa dan lainnya yang eksis di desa itu. Seluruh kegiatan kelompok seni mendapatkan dukungan anggaran penuh, termasuk dibelikan alat kesenian, seragam hingga mendatangkan pelatih khusus agar cepat berkembang.
Kelompok seni budaya Campurejo kini menjadi duta budaya kebanggaan warga Temanggung dan terkenal hingga nasional. Tahun 2022, kesenian kuda lumping Campurejo menjadi juara pertama tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Saat awal menjabat sebagai kepala desa tahun 2007, Agus merasa prihatin dengan sumber daya manusia Campurejo. Pasalnya, tak lebih dari 15 orang warga desanya yang lulusan SMA. Mayoritas, hanya lulusan SD bahkan banyak yang tidak mengenyam pendidikan.
Hal tersebut membuat kasus pernikahan dini atau kawin bocah mencuat. Kemudian Agus membuat larangan pernikahan dini dan getol sosialisasi tentang wajib belajar kepada masyarakatnya. Hasilnya, selain kawin bocah dapat dicegah, ratusan anak-anak Campurejo kini berhasil lulus SMA bahkan puluhan lainnya menyandang gelar sarjana.
Campurejo juga dikenal sebagai desa pelopor pelayanan kesehatan karena menjadi desa pertama di Temanggung yang memiliki fasilitas ambulans gratis bantuan LazisNU untuk masyarakat. Terdapat dua ambulans gratis yang melayani masyarakat Campurejo selama 24 jam. Jarak desa Campurejo dengan RSUD Temanggung yang sangat jauh membuat masyarakat kesulitan untuk pergi berobat. Kehadiran ambulans gratis membuat warga tak harus membayar ratusan ribu untuk biaya transportasi ke rumah sakit,
Sebagai daerah agraris yang masyarakatnya berprofesi sebagai petani, sektor ini menjadi perhatian serius selama menjadi kepala desa. Agus membangun jalan usaha tani, jalan ke ladang-ladang yang awalnya hanya jalan setapak menjadi lebar dan memudahkan masyarakat mengangkut bibit, pupuk serta hasil pertanian. Sepanjang 10 kilometer lebih jalan usaha tani kini dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat sebagai penunjang sektor ekonomi.
Selain itu, Agus memberikan banyak bantuan alat pertanian kepada 32 kelompok tani di desanya. Bantuan seperti traktor, kendaraan roda tiga, mesin pembuat pupuk, alat semprot dan lainnya membuat pertanian di Campurejo menjadi maju dan jadi percontohan. Tahun 2017, kelompok tani Widodo Raharjo desa Campurejo menjadi juara pertama kelompok tani tembakau tingkat provinsi Jawa Tengah.
Kini, kepada partai pengusungnya, PDI Perjuangan, PPP, PKS, dan Hanura, Agus berterima kasih karena telah bekerja keras untuk membawanya meraih posisi sebagai seorang bupati.
(antara/eye)
Post a Comment