Anggota Korpri Kemendagri Bantu Korban Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto (tengah) secara simbolis menyerahkan bantuan terhadap para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Puspen Kemendagri)
 

FLORES TIMUR -- Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI menunjukkan kepedulian terhadap para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepedulian ini diwujudkan melalui pemberian bantuan berupa barang dan uang senilai Rp 100 juta kepada para pengungsi.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto di Kantor Bupati Flores Timur, NTT, Minggu (24/11/2024). Selanjutnya, bantuan disalurkan ke enam posko pengungsian, yakni Posko Lewolaga, Posko Konga, Posko Kobasoma, Posko Ile Gerong, Posko Bokang, dan Posko Lewoingu/Epotobi. Bantuan ini menjadi bukti solidaritas anggota Korpri Kemendagri yang bergotong royong mengumpulkan sumbangan untuk warga terdampak erupsi.

Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya turut mengunjungi posko-posko tersebut, mulai dari Posko Lewolaga, Posko Konga, hingga Posko Kobasoma, untuk menyerahkan langsung bantuan yang terdiri dari berbagai peralatan yang dibutuhkan pengungsi.

Bima juga menyampaikan, pemerintah akan menyiapkan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi para pengungsi. Adapun proses pembangunan hunian ini sedang dalam tahap komunikasi dengan warga dan tokoh adat setempat.

“Ada hunian sementara di beberapa tempat, dan untuk jangka panjang disiapkan hunian tetapnya. Sekarang masih dirundingkan bersama-sama karena kita ingin agar berhati-hati untuk status kepemilikan lahannya, untuk area relokasinya dan semuanya,” kata Bima.

Dalam kesempatan tersebut, Bima juga memastikan hak pilih para pengungsi diakomodasi dengan menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah pengungsian dan perbatasan. Kemendagri melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat juga mendukung melalui penyediaan data administrasi kependudukan (Adminduk).

“Jadi kalau yang difasilitasi pemerintah yang pengungsian ada TPS-nya, tapi untuk [pengungsi] mandiri nanti akan dijemput, akan diantar, difasilitasi oleh koordinasi antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur. Dan di Dukcapil nanti dimudahkan untuk diberikan data kependudukan yang dibutuhkan,” ujar Bima menjelaskan.

Selain itu, pemerintah turut memastikan pendidikan bagi anak-anak di tempat pengungsian tetap berjalan. Tidak ada anak terdampak bencana yang dikeluarkan dari sekolah. Bahkan, pelaksanaan ujian akan difasilitasi di tempat-tempat yang telah ditentukan.

Sebagai dukungan tambahan untuk pendidikan, Korpri Kemendagri menyalurkan bantuan paket peralatan sekolah untuk pengungsi anak. Selain itu disalurkan juga peralatan dapur umum, perlengkapan MCK pengungsi, air minum dan uang tunai untuk penunjang kebutuhan pengungsi.


(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.