Puncak BBS 2024, Lomba Mendongeng Inspiratif Bagi Siswa Disabilitas Netra

Puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) 2024 semakin semarak dengan diselenggarakannya lomba mendongeng khusus bagi siswa disabilitas netra tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Indonesia di Jakarta, Minggu (27/10/2024). (Foto:
Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikdasmen)

JAKARTA -- Puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) 2024 semakin semarak dengan diselenggarakannya lomba mendongeng khusus bagi siswa disabilitas netra tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta, Minggu (27/10/2024), ini menjadi ajang bagi para siswa untuk unjuk kebolehan dalam bercerita dan sekaligus mendorong peningkatan literasi di kalangan penyandang disabilitas netra.

Lomba mendongeng ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan puncak BBS 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan minat baca, literasi, dan apresiasi terhadap bahasa Indonesia di kalangan generasi muda, khususnya penyandang disabilitas netra.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah, menyatakan bahwa lomba mendongeng tersebut adalah bukti nyata bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi yang luar biasa. Menurutnya, mereka tidak hanya mampu mengikuti lomba tetapi juga menunjukkan kemampuan bercerita yang sangat baik.

Ganjar berharap para peserta dapat memberikan inspirasi penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi mereka. Ia menambahkan, Badan Bahasa akan mengupayakan dan mempertimbangkan pemberian penghargaan seperti beasiswa atau kemudahan akses pendidikan.

Dari total 50 peserta yang mendaftar, sebanyak 45 peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi. Setelah melalui tahap penyisihan yang ketat, akhirnya terpilih 5 finalis yang berhak tampil di babak final.

Mereka adalah Yosi Nur Aini (SLB Negeri Tanjungpandan, Bangka Belitung), Sekar Galih (SLB A Pembina Jakarta), Yunita Pintu Batu (SLB-A Karya Murni, Medan, Sumatra Utara), Dela Rahmawati (SLB Negeri Banyuasin, Sumatra Selatan), dan Aldi Putra Ramadhan (SLB Negeri Martapura, Sumatra Selatan).

Kelima finalis ini berhasil memukau para juri dengan kemampuan bercerita yang luar biasa. Mereka dinilai oleh tiga juri yang kompeten di bidangnya, yaitu Palupi Mutiasih (Pendongeng), Rizal Zaid (Praktisi dan Pengajar Disabilitas Netra), dan Galih Sulistyaningra (Pemengaruh di bidang Pendidikan).

Rizal, seorang praktisi anak berkebutuhan khusus, juga melihat potensi besar pada para peserta. "Saya yakin ke depannya kita punya banyak pendongeng-pendongeng handal yang tidak kalah dari teman-teman pada umumnya," ungkapnya.

Sementara itu, Galih, seorang Pemengaruh di bidang Pendidikan, menilai lomba ini sebagai langkah maju dalam mewujudkan pendidikan inklusif. "Ini bukan hanya jargon, tapi benar-benar kita praktikkan," ujarnya.

Adapun kriteria penilaian yang digunakan meliputi penguasaan materi, penggunaan bahasa, kreativitas, dan penampilan. Peserta dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam menyampaikan cerita dengan jelas, menarik, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, kreativitas dalam mengadaptasi cerita dan kemampuan tampil percaya diri juga menjadi pertimbangan penting.

Salah satu finalis, Sekar Galih, berhasil memukau para juri dengan dongengnya tentang Taman Banjarsari. Dengan semangat yang membara, Sekar mengajak penonton untuk mengunjungi tempat yang ia gambarkan dengan sangat hidup. Keberhasilan Sekar ini membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.

Dengan diselenggarakannya lomba ini, diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak lagi siswa disabilitas untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat. Selain itu, lomba ini juga diharapkan dapat meningkatkan inklusi sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak Indonesia untuk mengakses dan menikmati dunia literasi.

Berikut daftar nama para pemenang Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra Tahun 2024, adalah 1) Yunita Pintu Batu (SLB-A Karya Murni, Medan, Sumatra Utara); 2) ⁠Yosi Nur Aini (SLB Negeri Tanjungpandan, Bangka Belitung); 3) ⁠Sekar Galih (SLB A- Pembina Jakarta); 4) ⁠Aldi Putra Ramadhan (SLB Negeri Martapura, Sumatra Selatan); dan 5) ⁠Della Rahmawati (SLB Negeri Banyuasin, Sumatra Selatan).


(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.