Majukan Transformasi Digital di Asia Tenggara, Privy Raih NextGen Tech 30 Award

Perusahaan rintisan tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi PT Privy Identitas Digital (Privy), meraih NextGen Tech 30 Award, sebuah penghargaan bagi 30 perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tinggi dan paling menjanjkan di Asia Tenggara (ASEAN), Selasa (24/9/2024). (Foto: Privy)

JAKARTA -- Perusahaan rintisan tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi PT Privy Identitas Digital (Privy), meraih NextGen Tech 30 Award, sebuah penghargaan bagi 30 perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tinggi dan paling menjanjkan di Asia Tenggara (ASEAN). Ajang penghargaan tersebut digelar di bursa saham Singapura, SGX Centre, dan dihadiri Wakil Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Keat, Selasa (24/9/2024).

Apresiasi diberikan menyusul langkah positif Privy sebagai institusi terdepan dalam berkontribusi sekaligus berkomitmen pada kemajuan industri digital di kawasan Asia Tenggara.

“Sebuah kehormatan untuk menerima penghargaan NextGen Tech 30, di mana penghargaan ini merupakan bukti kerja keras dan dedikasi seluruh tim Privy. Kami punya misi merevolusi identitas digital dan transaksi elektronik. Penghargaan ini juga memberikan inspirasi bagi kami untuk mendorong kemajuan industri digital di kawasan Asia Tenggara. Terima kasih telah mempercayai visi kami dan mendukung perjalanan kami menuju masa depan industri digital yang lebih aman dan lancar,” kata CEO PT Privy Identitas Digital (Privy), Marshall Pribadi, Selasa (1/10/2024).

NextGen Tech 30 adalah institusi publik swasta pertama di ASEAN yang mengakui dan mendukung perusahaan-perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan tengah mentransformasi perekonomian. Adapun NextGen Tech 30 ini mengidentifikasi perusahaan yang masuk daftar kandidat sejak akhir Maret 2024 lalu. Kemudian perusahaan kandidat tersebut diuji melalui serangkaian penilaian dari juri yang ahli dan berkompeten di bidang teknologi digital, perbankan, asuransi, sekuritas dan media.

NextGen Tech 30 menawarkan platform unik untuk mendorong kemajuan ekonomi dan menjadikan kawasan ASEAN sebagai kekuatan global.

Lebih jauh Marshall mengungkapkan, penghargaan ini diharapkan akan memicu semangat para entrepreneur muda untuk berkarya dengan memperkuat dedikasi, komitmen dan konsistensi pada bisnis yang dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, memperkuat kemitraan strategis bersama institusi-institusi lain di kawasan Asia Tenggara maupun internasional.

Sebelumnya, Marshall pernah mendapat penghargaan Fortune 40 under 40 pada 2024 dan tercatat dalam jajaran Forbes Asia 30 under 30 pada 2017.

Berdiri pada 2016, Privy adalah startup penyedia layanan digital trust terkemuka yang menyediakan layanan identitas dan tanda tangan digital. Pada tahun 2018, Privy menjadi lembaga non-pemerintah pertama yang mendapat lisensi Certificate Authority (CA) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia.

Sejak Oktober 2022, Privy telah mendapatkan Surat Keputusan Menteri Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia untuk dapat melayani tanda tangan digital bagi wajib pajak individu dan badan. Kemudian pada 2023, Privy menjadi perusahaan asal Indonesia pertama yang mengekspor jasa berteknologi tinggi ke Australia. Saat ini, tercatat 52 juta pengguna terverifikasi dan lebih dari 4.200 perusahaan menggunakan layanan Privy.


(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.