Optimalisasi Lahan Rawa Tingkatkan Indeks Pertanaman di Lahan Rawa Kalteng

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementan RI Heru Tri Widarto bersama jajaran Kementan RI menghadiri rapat koordinasi (rakor) percepatan olah tanah dan tanam di lahan Oplah, Kalimantan Tengah, Rabu (4/9/2024). (Foto: Ditjenbun kementan

KAPUAS -- Peningkatan produksi padi nasional terus digencarkan pemerintah, salah satunya menggenjot swasembada pangan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah), Pertambahan Areal Tanam (PAT) dengan pompanisasi dan Irigasi Perpompaan, serta PAT Padi Gogo. Bahkan direncanakan dalam waktu dekat akan ada kegiatan Cetak Sawah.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto, bersama Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan serta Plt Direktur Perbenihan Perkebunan menghadiri rapat koordinasi (rakor) percepatan olah tanah dan tanam di lahan OPLAH Kalimantan Tengah, Rabu (4/9/2024). Langkah ini dilakukan sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman guna meningkatkan produksi padi nasional.

Baru-baru ini produksi padi mulai naik, bahkan sesuai KSA (Kerangka Sampel Area), di saat musim kemarau seperti ini, produksi diprediksi mencapai 2,9 juta ton di bulan September 2024 nanti. Angka tersebut tertinggi selama 10 tahun.

"Itu hasil kerja keras kita, hasil gerakan Pompanisasi dan Oplah (Optimasi Lahan)," ujar Heru dilansir dari media resmi Ditjenbun Kementan RI, Kamis (5/9/2024). "Tetapi jangan kita puas, ada 3 bulan ke depan yang yang belum dapat diprediksi, yaitu pada bulan September, Oktober, dan November. Kalau ini kita jaga, tahun depan dan berikutnya pangan Indonesia selamat."  

Pada rakor tersebut, Heru meminta seluruh elemen tingkat pusat, daerah, TNI, dan petani di wilayah Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau sebagai sentra padi di Kalteng bersama-sama harus meningkatkan capaian. "Target Optimaliasi Lahan Rawa harus segera dipercepat di September sampai pertengahan Oktober 2024 selesai 100 persen," kata Heru menandaskan.


(Darkiman)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.