Karya Puisi Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Masuk Buku Antologi Puisi Bersama LIKE Bali Politika 2023

Buku LIKE  yang merupakan puisi-puisi pilihan Bali Politika 2023.

JAKARTA -- Karya Puisi penyair Pulo Lasman Simanjuntak (63 tahun) masuk dalam buku antologi puisi bersama berjudul LIKE  yang merupakan puisi-puisi pilihan Bali Politika 2023. Buku antologi puisi bersama LIKE memuat 81 puisi karya para penyair lintas generasi dari berbagai penjuru Indonesia.

"Buku antologi puisi ini adalah bentuk apresiasi kami kepada para penyair yang ikhlas menitipkan puisi-puisi mereka di rubrik sastra Bali Politika," kata I Kadek Surya Kencana, pendiri website Bali Politika, seperti dikutip dalam sambutannya dalam buku sastra tersebut di Jakarta, Senin (23/9/2024) sore.

Sementara Wayan Jengki Sunarta, Redaktur Sastra Bali Politika memberikan kata pengantar selaku kurator bahwa pemilihan  judul kumpulan puisi LIKE mengacu kepada tanda acungan jempol LIKE di media sosial.

"Pilihan judul yang terkesan nyeleneh ini juga terkait dengan kenyataan bahwa Bali Politika adalah sebuah media online yang berupaya memiliki nilai lebih bagi pembaca dan kontributornya," kata Jengki. "Semoga buku antologi puisi ini bisa menjadi sarana tegur-sapa para penyair yang puisi-puisinya dimuat di Bali Politika sepanjang tahun 2023. Penerbitan buku ini juga berkaitan dengan perayaan ulang tahun keempat Bali Politika yang jatuh pada 17 Juni 2024."

Buku setebal 97 halaman ini merupakan cetakan pertama Juni 2024 dengan ISBN 978-623-8089-63-5 dengan Editor & Kurator Wayan Jengki Sunarta, Lukisan Sampul Gede Gunada, Tata Letak Phalayasa Sukmakarsa, LIKE @Adnan Guntur dkk, serta penerbit Pustaka Ekapresi 2024, Tabanan, Bali bekerja sama dengan PT Bali Warta Kencana, Kuta Utara, Badung, Bali.

Pulo Lasman Simanjuntak.


Khusus puisi karya Penyair Pulo Lasman Simanjuntak (yang juga seorang wartawan senior) bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, berjudul KHOTBAH terdapat dalam halaman 66-67 dan biodata penyair pada halaman belakang.

Puisi

KHOTBAH

oleh Pulo Lasman Simanjuntak

khotbah selama berabad-abad
sudah dipanggil
di atas mimbar tradisional
sampai ditelan dengan rakus
kelaparan media digital

kami ingin berjalan pasti
menerobos langit merah ketiga
meskipun setiap jam berdentang
mengalahkan keras
kita tersesat
di permukiman liar

tidak bisa menyanyi lagi
sekitar lima ribu orang makan roti komuni
ikan terbang
benua orang-orang kesepian

haruskah kita bermain sandiwara?
seluruh pesan surga
disampaikan berulangkali
di layar zoom
menyanjikan segelas jeruk
di perut bumi

sementara fashion kita
benar-benar beku
terpukul keras oleh bulan
di bawah jembatan mobil terapung
trotoar jalan remang-remang
air toilet bertebaran

aku tidak bisa lagi
melanjutkan khotbah ini
karena harus bergegas
kembali ke rahim bumi
dengan tangan berkerudung
di sembilan mata angin
berjualan sangat membosankan

Jakarta, 2023

(*las)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.