Gempa Guncang Bengkulu, Kekuatan Magnitudo 5,6 Kedalaman 10 Km, tidak Potensi Tsunami

Gempa bumi tektonik magnitudo 5,6 pada 08.06.36 WIB, Jumat 6 September 2024, di wilayah Pantai Barat Sumatera, Bengkulu. (Foto: BMKG)

JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,6 pada pukul 08.06.36 WIB, Jumat 6 September 2024, di wilayah Pantai Barat Sumatera, Bengkulu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. DARYONO, S.Si., M.Si, menyatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,49° LS ; 102,62° BT. "Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 Km arah Tenggara Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu pada kedalaman 44 km," Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si, dalam rilis yang diterima Gebrak.  

Jenis dan Mekanisme Gempabumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia kedalam lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dampak Gempabumi

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Enggano dengan skala intensitas III-IV MMI. "Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," katana. Sedangkan di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara dan Kepahiang dengan skala intensitas III MMI. "Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," jelasnya. 

Kemudian, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang di daerah Pesisir Barat dan Liwa dengan skala intensitas II MMI. 

Gempabumi Susulan

Hingga pukul 08.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Daryono. (rilis)


(Zaky Al Hamzah)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.