Amerika Serikat Sudah Peringatkan Israel, Serang Hizbullah Bakal Picu Perang Kawasan

Tentara Israel/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
 

MOSKOW -- Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Israel bahwa menyerang Hizbullah dapat menggagalkan upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik dan memicu perang kawasan. Surat kabar digital Politico pada Rabu (25/9/2024) melaporkan, beberapa hari sebelum serangan udara Israel terhadap Hizbullah, para pejabat AS telah memperingatkan Israel bahwa strategi semacam itu kemungkinan membawa kawasan itu ke dalam perang.

Menurut sumber Politico, otoritas AS ketika itu menyatakan kepada Israel bahwa solusi diplomatik masih mungkin dilakukan dan operasi militer terhadap Lebanon dapat menghalangi upaya diplomasi tersebut.

Namun, pejabat Israel mengambil pendekatan berbeda untuk mencapai perdamaian, sembari mengatakan kepada perwakilan AS bahwa sudah waktunya untuk melakukan eskalasi untuk meredakan ketegangan. Menurut rezim zionis itu, dengan menyerang Hizbullah akan memaksa gerakan di Lebanon tersebut untuk berpartisipasi dalam negosiasi guna mengakhiri konflik.

Israel mulai melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon selatan dan timur pada Senin (23/9/2024) yang menyebabkan jumlah korban tewas akibat serangan brutal itu mencapai 558 jiwa.

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad menyatakan, sebagai balasan, para pejuang Hizbullah menembakkan puluhan roket ke Israel utara.

Sebelumnya pada 17 hingga 18 September 2024, ribuan penyeranta dan walkie-talkie (radio panggil) meledak di berbagai wilayah Lebanon yang menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai hampir 3.500 lainnya. Masih belum diketahui apa yang menyebabkan ribuan perangkat tersebut meledak secara bersamaan.

Atas kejadian tersebut, Hizbullah dan otoritas Lebanon menyalahkan Israel, sementara Presiden Israel Isaac Herzog membantah keterlibatan negaranya dalam insiden tersebut.

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Pasukan Israel dan pejuang Hizbullah saling tembak hampir setiap hari di daerah sepanjang perbatasan.

(sputnik-oana/ark)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.