Akui Ada Perundungan di PPDS, Undip dan RS Kariadi Semarang Minta Maaf

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani (tengah) saat berkunjung ke Undip Semarang, Jumat (13/9/2024). (Foto: Antara/I.C. Senjaya)


SEMARANG -- Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menyebut Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan RS Kariadi Semarang sudah mengakui telah terjadi perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di perguruan tinggi tersebut.

"Undip dan Kariadi sudah mengakui perundungan terjadi. Selanjutnya merupakan momentum untuk memperbaiki tata kelola, proses, dan pelaksanaan yang harus diperbaiki," kata Irma, Jumat (13/9/2024), dilansir dari Antara, Sabtu (14/9/2024).

Irma memberi apresiasi kepada Undip Semarang yang telah terbuka dan bersedia melakukan perubahan. "Undip mau mendengar dan melakukan perubahan agar bisa menghasilkan dokter spesialis yang tidak hanya menguntungkan kepentingan pribadinya," jelasnya.

Menurut Irma, banyak hal dalam perundungan yang terjadi dan tidak perlu menafikan hal tersebut. Ia mendukung pemberian sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan perundungan terhadap juniornya.

Sementara terhadap RS Kariadi Semarang, Irma meminta manajemen rumah sakit tersebut juga terbuka. "Saya juga tahu RS Kariadi membutuhkan anak-anak PPDS ini untuk membantu. Oleh karena itu harus jadi kesepahaman," katanya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang Yan Wisnu Prajoko mengakui tentang adanya praktik perundungan di sistem PPDS di internal Undip dalam berbagai bentuk.

Atas hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Adapun Direktur Layanan Operasional RS Kariadi Semarang Mahabara Yang Putra juga mengakui peristiwa perundungan yang terjadi lembaga kesehatannya itu merupakan bentuk kealpaan. "RS Kariadi sebagai wahana pendidikan turut bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi," katanya.


Baca artikel lainnya:

- Menkes RI Ungkap Banyak Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis yang Ingin Bunuh Diri

- Kemenkes RI Temukan Dugaan Permintaan Uang Puluhan Juta Per Bulan dari Senior ke Aulia Risma

- Kasus Bunuh Diri Mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Undip, Komisi X DPR RI: Segera Usut!
 

(ant/dmr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.