Peringati Hari Kemerdekaan, Mantan KSAU Chappy Hakim Gelar Pameran 50 Buku Karyanya di Perpusnas

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Periode 2002- 2005 Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim (kanan) saat diwawancarai sejumlah awak media di sela pameran tunggal 50 buku karyanya di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024). (Foto: gebrak.id)

 

JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Periode April 2002-Februari 2005 Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menggelar pameran tunggal 50 buku karyanya di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat. Pameran kerja sama Perpusnas dan Penerbit Buku Kompas (PBK) ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024.

Pameran buku dengan tema 'Menjaga Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa-Retired but not Expired' itu resmi dibuka Chappy pada Kamis (15/8/2024) pukul 10.00 WIB. Pembukaan pameran dihadiri keluarga dan kolega-kolega Chappy. Sebagian besar buku karya Chappy berisi ulasan, analisis, dan pemikiran pribadi Chappy mengenai kedirgantaraan dan pertahanan negara, semisal buku yang berjudul 'Air Force Leadership' dan 'Tol Udara Nusantara'.

"Saya beruntung menjadi pilot angkatan udara, tapi dalam perjalannya saya mendapat kesempatan untuk menjadi pilot penerbangan sipil," ujar Chappy saat membuka pamerannya, Kamis (15/8/2024).

Sebagian buku karya Chappy yang lain terdiri dari tulisan soal kepemimpinan dan humaniora. Selain itu, Chappy juga menulis buku yang berkaitan dengan kegiatannya usai purnatugas. Buku tersebut adalah wujud dari apresiasinya setelah pensiun.

Pada pameran ini, Chappy tak hanya memamerkan buku karyanya. Ada pula family corner yang berisi ragam buku yang ditulis istrinya Pusparani Hasjim, dan dua anak serta mantu Chappy.

"Ada dua sisi di sini, selain saya ingin menyebarkan tentang kedirgantaraan saya juga ingin berbagi di bidang literasi. Saya punya kegiatan misalnya literasi akhir pekan, saya ada kegiatan monthly meeting, pertemuan bulanan di Pusat Studi Air Power Indonesia," jelas Chappy.

Chappy, saat ini aktif di Pusat Studi Air Power Indonesia dan lembaga think tank yang fokus mengkaji isu kedirgantaraan dan pertahanan. Chappy berharap, lewat pameran buku ini dapat mengajak lintas generasi agar terus aktif berkarya.

Chappy Hakim lahir di Yogyakarta 17 Desember 1947. Ia adalah KSAU Republik Indonesia tahun 2002–2005. Masa penugasannya sebagai KSAU selain penuh kehebohan proses pengadaan pesawat Sukhoi yang sarat kontroversi, ditandai pula dengan beberapa catatan penting antara lain:

1. Peristiwa Bawean. Dua pesawat F-16 TNI AU mengintercept flight F-18 Hornet US Navy yang berasal dari kapal induk USS Carl Vinson terbang melintas tanpa izin di teritori udara Indonesia.
2. Agreement between the Government of Singapore on Military in Areas 1 and 2 yang jatuh tempo tahun 2003 tidak diperpanjang karena ada permasalahan yang harus diselesaikan/diperbaiki terlebih dahulu.
3. Diangkatnya permasalahan jabatan Panglima TNI yang harus bergilir antar matra disetujui Presiden. Hasilnya dapat mengantar Asisten Operasi KSAU ketika itu menjadi Panglima TNI pertama dalam sejarah.
4. Memotivasi seluruh jajaran satuan TNI AU untuk menulis buku yang menghasilkan Rekor MURI sebagai Best Publisher of the Year dengan memproduksi lebih dari 100 buku dalam satu tahun.
    
Pada tahun 2007, saat terjadi banyak sekali kecelakaan pesawat terbang yang beruntun, Chappy Hakim ditunjuk Presiden RI sebagai Ketua Timnas EKKT (Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi).  Timnas ini berhasil dan mengantar salah satu anggota Timnas EKKT Jusman SD untuk diangkat menjadi Menteri Perhubungan RI dengan produk fenomenalnya UU Republik Indonesia No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
    
Tahun 2016 ketika muncul ke permukaan sengketa perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI), Chappy Hakim ditunjuk Presiden RI menduduki posisi Presiden Direktur PTFI.    

Pada tahun 2019, Chappy Hakim bersama teman-teman akademisi dan praktisi kedirgantaraan mendirikan Pusat Studi Air Power Indonesia atau Indonesia Center for Air Power Studies.

Chappy Hakim mengisi waktu purnatugasnya dengan berbagi antara lain mengajar/memberikan kuliah umum, menjadi narasumber pada berbagai lembaga pendidikan tinggi dan mass media, workshop, seminar serta FGD. Sampai dengan saat ini ia terus aktif menulis dan telah menghasilkan ratusan artikel dan puluhan buku. Hobi lainnya adalah olah raga dan musik.  
    
Pameran kali ini menjadi pameran pertama dari seorang penulis yang memamerkan 50 judul buku karya tulisnya sekaligus di Perpusnas.  

Pada sisi lainnya berkait dengan konten atau isi buku buku yang dipamerkan sekaligus juga ditujukan pada usaha turut mengembangkan cinta dirgantara kepada masyarakat pada umumnya, secara khusus kepada generasi muda Indonesia.  Di samping itu tentu saja terselip pesan bagi upaya untuk turut serta bersama sama mencerdaskan kehidupan bangsa.
    
Tertarik untuk datang? Pameran buku tunggal Chappy Hakim bakal berlangsung sampai 21 Agustus 2024 di Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Berikutnya menurut rencana pameran serupa akan diselenggarakan atau digelar pada bulan September di Gedung PBK Gramedia Jakarta. Hal ini berkenaan dengan sebagian besar buku buku tulisan Chappy Hakim memang diterbitkan oleh PBK.  
    
Diharapkan pameran buku ini dapat sedikit banyak turut serta memberikan sumbangan dan dukungan bagi upaya Perpusnas dan Penerbit Buku Kompas dalam mewujudkan visi untuk lebih meningkatkan lagi gairah masyarakat luas dalam pengembangan literasi di Indonesia.   

"Semoga di hari peringatan 79 tahun NKRI ini akan menjadi lebih banyak lagi putra bangsa yang cinta literasi. Dirgahayu Republik Indonesia! Sekali Merdeka Tetap Merdeka! Salam Literasi!," kata Chappy menandaskan.


(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.