Mau Tahu Penyebab Bau Badan dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Bau ketiak/ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Beberapa waktu belakangan di laman berbagai media sosial ramai netizen yang menggibah bau badan seorang pesohor. Mantan finalis putri Indonesia 2022 itu disebut memiliki bau badan tak sedap yang merusak citranya sebagai selebritis cantik nan sempurna.

Lantas apa sebenarnya penyebab seseorang memiliki bau badan tak sedap dan sangat mengganggu itu?

Pada dasarnya, body odor atau bau badan merupakan hal yang normal dimiliki oleh setiap orang. Keringat sendiri sebenarnya tidak memiliki bau yang khas. Namun, dalam kondisi tertentu, seseorang bisa memiliki bau badan yang menyengat dan kerap mengganggu kenyamanan diri sendiri maupun orang lain.

Bau badan baru akan terjadi ketika keringat bersentuhan dengan bakteri di permukaan kulit. Bau badan bisa berbau manis, asam, atau seperti bawang. Aromanya tidak terpengaruh dari banyaknya keringat, tetapi dari jenis bakteri dan caranya berinteraksi dengan keringat.

Banyak sekali hal yang bisa mempengaruhi munculnya bau badan pada seseorang. Mulai dari makanan yang dikonsumsi hingga kondisi klinis yang diidap.

Bila sering mengkonsumsi brokoli, kembang kol, kubis, pakcoy, asparagus, bawang-bawangan mengandung MSG, alkohol, dan kafein maka bersiaplah untuk memiliki bau badan yang kurang enak.

Begitupun bila mengidap diabetes, stres dan hiperhidrosis, gangguan ginjal, penyakit lever atau sedang menopause, menstruasi dan hamil. Semua kondisi tersebut memungkinkan seseorang untuk memiliki bau badan tak sedap.

Perawatan untuk keringat berlebihan dan bau badan akan tergantung pada penyebab utamanya. Hal ini bisa terdeteksi melalui pemeriksaan fisik dan tes darah atau urine.

Umumnya bau badan dapat dicegah dengan beberapa kebiasaan sederhana seperti menerapkan pola hidup bersih dan sehat, yakni:

1. Menjaga kebersihan kulit dengan mandi setiap hari dan menggunakan sabun antibakteri. Berfokuslah pada area yang paling banyak mengeluarkan keringat, seperti ketiak dan selangkangan.

2. Cukur bulu ketiak agar keringat cepat menguap dan tidak memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan bakteri. Sebab, rambut adalah tempat berkembangbiaknya bakteri.
Cuci pakaian secara teratur dan selalu kenakan pakaian bersih.

3. Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari katun agar kulit bisa bernapas. Aturan ini juga berlaku untuk pakaian dalam dan bra.

4. Gunakan antiperspiran, karena zat di dalamnya bekerja dengan menarik keringat kembali ke kelenjar keringat.

5. Hindari beberapa jenis makanan dan minuman, seperti bawang putih, bawang bombay, serta alkohol.

6. Lakukan koping stres terbaik, karena stres dapat menyebabkan kelenjar apokrin menjadi lebih aktif.

Namun, apabila perawatan mandiri tidak dapat menghilangkan bau badan, berkonsultasi ke dokter bisa dilakukan. Dokter biasanya akan melakukan beberapa tindakan medis, seperti:

1. Suntikan botox di ketiak untuk memblokir keringat sementara waktu.

2. Memberikan Obat resep yang bertujuan untuk mencegah munculnya keringat.Penggunaan antibiotik untuk mengurangi bakteri di permukaan kulit.

3. Menggunakan alat yang memancarkan gelombang elektromagnetik untuk menghancurkan kelenjar keringat di bawah lengan.

4. Pembedahan atau tindakan operasi, untuk mengangkat kelenjar keringat. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk menangani body odor yang parah.
dokter biasanya merekomendasikan prosedur pembedahan yang disebut simpatektomi toraks endoskopi (ETS).

Prosedur ETS bekerja dengan merusak saraf pengontrol keringat di bawah kulit ketiak. Opsi ini merupakan pilihan terakhir dan berisiko menyebabkan kerusakan pada saraf serta arteri di area terkena.

Sebelum melakukan prosedur ini, tentu saja kamu perlu melakukan pertimbangan yang matang dengan konsultasi yang mendalam bersama dokter.


(dkd)



 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.