Baru Raih Emas di Olimpiade 2024, Djokovic Langsung Incar Prestasi Serupa di Olimpiade 2028

Petenis Serbia, Novak Djokovic, dan petenis Spanyol, Carlos Alcaraz. (Foto: ATP Tour)

JAKARTA -- Novak Djokovic menggambarkan kemenangan medali emas Olimpiade Paris 2024 sebagai kesuksesan terbesar. Namun ia belum puas. Petenis asal Serbia itu mungkin akan mempertahankan gelar di Olimpiade Los Angeles 2028 ketika berusia 41 tahun.

Djokovic, yang berkompetisi pada Olimpiade kelimanya, menang 7-6(7/3), 7-6(7/2) melawan petenis muda Spanyol, Carlos Alcaraz, dalam final yang mendebarkan di Roland Garros untuk menambah koleksi medali emas Olimpiade dengan 24 kemenangan di Grand Slamnya.

"Ini mungkin kesuksesan olahraga terbesar yang pernah saya alami dan perasaan paling istimewa," kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Senin (5/8/2024). "Saya pikir membawa bendera pada upacara pembukaan negara saya di Olimpiade 2012 adalah perasaan terbaik yang bisa dimiliki seorang atlet hingga saat ini."

Djokovic mengaku di usia 37 tahun dan menghadapi petenis berusia 21 tahun yang mungkin merupakan pemain terbaik di dunia saat ini dengan memenangi Roland Garros dan Wimbledon berturut-turut, itu mungkin kesuksesan terbesar dalam kariernya. Kemenangan pada final Olimpiade memungkinkan Djokovic untuk bergabung dengan Andre Agassi, Rafael Nadal, Steffi Graf, dan Serena Williams sebagai petenis yang memenangi keempat turnamen Grand Slam dan medali emas tunggal Olimpiade atau disebut dengan Golden Slam.

Sebelum mengalahkan Alcaraz, penampilan terbaik Djokovic di Olimpiade terjadi pada 2008 di Beijing ketika meraih perunggu. Setelah itu ia kalah tiga kali di semifinal. Kini ia ingin terus bermain dan tidak menutup kemungkinan untuk mencoba memenangi medali emas berturut-turut di Los Angeles empat tahun mendatang.
 
Djokovic merupakan juara nomor tunggal tertua sejak tenis kembali dipertandingkan di Olimpiade pada 1988. Ia juga mematahkan upaya Alcaraz untuk menambah medali emas pada gelar Grand Slam French Open dan Wimbledon yang telah ia kantongi pada musim panas ini.

Gelar juara yang baru saja didapat Djokovic adalah yang ke-99 dalam kariernya dan yang pertama pada 2024 setelah musim yang sulit di mana Jannik Sinner menggantikannya sebagai juara Australian Open, dan akhirnya mengambil tempat nomor satu dunia.

Alcaraz kemudian menguasai French Open sebelum menggagalkan upaya Djokovic untuk menyamai rekor delapan gelar Wimbledon milik Roger Federer.

Cedera lutut yang diderita Djokovic di French Open memerlukan operasi, dan partisipasinya di semifinal Olimpiade sempat terlihat dalam bahaya ketika cederanya tampak memburuk. "Saya tahu bahwa ini bisa menjadi kesempatan terakhir saya untuk mendapatkan medali emas," kata Djokovic.


(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.