Trump Ditembak Saat Pidato di Pennsylvania, Biden: Terlalu Dini jika Disebut Upaya Pembunuhan

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Pixabay)

 

WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut baik-baik saja setelah terlihat terluka menyusul insiden penembakan yang dilaporkan terjadi saat rapat umum di Negara Bagian Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) waktu setempat. Dari tayangan di media sosial, telinga kanan Trump terlihat berdarah saat dirinya dibawa turun dari panggung.

Juru bicara (Jubir) Trump, Steven Cheung, mengatakan bahwa mantan presiden AS itu baik-baik saja. "Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas yang langsung bereaksi membantu ketika aksi keji ini terjadi. Dia baik-baik saja dan sedang dalam pemeriksaan di fasilitas medis setempat," kata jubir lewat pernyataan dikutip dari Anadolu, Minggu (14/7/2024).

Menurut CNN yang mengutip sumber-sumber keamanan, tersangka pelaku penembakan berhasil 'dinetralkan'. Dinas Rahasia AS mengaku telah mengambil sejumlah langkah perlindungan, dan mantan presiden AS itu dalam kondisi aman. “Dinas Rahasia aktif melakukan penyelidikan ini dan jika ada informasi lebih lanjut akan disiarkan.”

Reaksi dari dunia politik dan bisnis mulai bermunculan. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dari Partai Demokrat mengecam penembakan tersebut. “Kekerasan yang menarget pemimpin partai politik atau pemimpin politik mana pun sama sekali tidak dapat diterima,” katanya.

Sementara itu, miliarder teknologi Elon Musk mengumumkan bahwa dirinya mendukung Trump menjadi presiden. “Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap dia segera pulih,” tulis Musk di akun media sosial miliknya, X.

Sementara itu, Pihak Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden AS Joe Biden telah menerima informasi awal mengenai insiden yang dialami Trump. Biden mengatakan, terlalu dini untuk memastikan secara resmi bahwa penembakan Trump saat berpidato di Pennsylvania adalah upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS itu.

“Saya tidak tahu banyak. Saya punya pendapat, tetapi saya tidak punya fakta apa pun. Jadi, saya ingin memastikan kami mengantongi semua faktanya sebelum saya berkomentar,” kata Biden dikutip dari Spunik.

Biden mengaku dirinya berharap bisa berbicara dengan Trump segera.

Sebelumnya dilaporkan bahwa penembakan itu sedang diselidiki dengan dugaan upaya pembunuhan, dan sang pelaku tewas di tangan agen-agen Dinas Rahasia AS.

(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.