Topan Gaemi Terjang Filipina, 14 Orang Tewas, Satu Juta Warga Terdampak

Topan Gaemi/ilustrasi. (Foto: Pixabay)

ISTANBUL - Jumlah korban jiwa akibat Topan Gaemi dan hujan angin telah meningkat menjadi sedikitnya 14 orang, yang delapan antaranya sudah dikonfirmasi secara resmi. Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina, pada Kamis (25/7/2024) mengungkapkan bahwa lebih dari satu juta orang terdampak dan kerusakan signifikan pada pertanian, termasuk 1,3 juta hektare tanaman.

Kerugian diperkirakan mencapai 165.419 dolar AS atau sekitar Rp 2,6 miliar, menurut laporan Phil Star yang berbasis di Manila dikutip Anadolu, Jumat (26/7/2024).  

Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao terkena dampak yang parah. Dampak tersebut dirasakan oleh lebih dari 567 ribu orang di wilayah itu.

Di Taiwan, Topan Gaemi telah merenggut sedikitnya tiga nyawa dan melukai lebih dari 220 orang saat topan itu terus menguat dan mendekati pulau tersebut. Pusat Operasi Darurat dan pihak berwenang setempat melaporkan bahwa dua korban jiwa dan 227 orang terluka tercatat di berbagai wilayah di Taiwan.

Pusat operasi tersebut sebelumnya memperingatkan bahwa dampak korban akan meningkat mulai Rabu (24/7/2024) malam karena Topan Gaemi diperkirakan akan mencapai pantai timur laut Taiwan.

Pihak berwenang telah mengumumkan penutupan sekolah dan kantor di 22 kota dan kabupaten di Taiwan pada Kamis (25/7/2024).

Di China, Topan Gaemi memaksa 156.800 penduduk di Provinsi Fujian mengungsi. Sementara itu, 73 rute feri ditangguhkan dan 97 penerbangan dibatalkan.

Lebih dari 29 ribu orang dari perahu nelayan sudah diamankan ke pantai, dan 733 perahu nelayan mencari perlindungan, lapor berita Xinhua yang berbasis di Beijing.

Jepang bagian utara juga menghadapi cuaca buruk sehingga Badan Meteorologi mengeluarkan peringatan hujan lebat tingkat tinggi untuk Kota Sakata dan Kota Yuza di Provinsi Yamagata.

Hujan deras telah menyebabkan banjir besar, sementara curah hujan setinggi 110 milimeter melanda dekat Kota Yuza dalam satu jam dan lebih dari 200 milimeter di kota-kota terdekatnya, menurut laporan berita NHK yang berbasis di Tokyo.

Pejabat badan cuaca memperkirakan hujan deras akan berlanjut di wilayah pesisir Laut Jepang di Tohoku hingga Jumat (26/7/2024), dengan diiringi risiko tanah longsor, meluapnya sungai, dan banjir.

(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.