Sekolah Swasta dan Ponpes Banyak Kehilangan Guru karena Pindah Usai Lulus PPPK, Begini Respons Mahfud

Guru Besar Hukum Tata Negara sekaligus mantan Menko Polhukam RI, Prof Mahfud MD. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Guru Besar Hukum Tata Negara sekaligus mantan Menko Polhukam RI, Prof Mahfud MD, menyoroti banyaknya lembaga pendidikan formal swasta, termasuk pondok pesantren (ponpes) yang memiliki sekolah mengeluh karena gurunya pergi setelah lulus dan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Melalui akun media sosial (medsos) X, @mohmahfudmd, Kamis (18/7/2024), Mahfud MD memberikan pandangannya terkait keluhan dari sekolah-sekolah swasta soal guru-guru yang diangkat menjadi PPPK dan kemudian dipindahkan ke sekolah-sekolah negeri.

Ketika lulus tes, para guru swasta itu kemudian diangkat dan dipindahkan ke sekolah-sekolah negeri. Hal ini menyebabkan sekolah swasta dan ponpes kehilangan guru-guru terbaiknya yang berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan.

Dalam postingannya, Mahfud MD mengusulkan agar guru-guru yang lulus tes PPPK tetap ditugaskan di sekolah swasta atau tempat para guru itu sebelumnya mengajar. Usulan ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah swasta dan ponpes.

Mahfud MD mengingatkan kembali pada masa Orde Baru Ketika banyak guru dan dosen negeri dipekerjakan sebagai guru dan dosen swasta. Pegawai negeri sipil (PNS) yang dipekerjakan tetap di lembaga swasta disebut "dipekerjakan," sementara PNS yang bertugas sementara di swasta disebut "diperbantukan."

Usulan Mahfud MD meman relevan mengingat keluhan yang sering muncul dari sekolah swasta dan ponpes setiap kali kehilangan banyak guru. Dengan tetap menugaskan guru PPPK di sekolah swasta asal, peran serta masyarakat melalui sekolah swasta dapat berjalan dengan baik.

Hal ini juga membantu meringankan beban sekolah-sekolah swasta yang harus terus mencari pengganti untuk guru-guru yang dipindahkan ke sekolah negeri.

"Kasihan, Pak, setiap ke ponpes selalu muncul keluhan kehilangan banyak guru," kata Mahfud MD menandaskan. 


(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.