Korban yang Meninggal Akibat Longsor di Tambang Rakyat Gorontalo Capai 23 Orang

Bencana tanah longsor/ilustrasi. (Foto: Pixabay)

GORONTALO -- Jumlah korban tanah longsor yang ditemukan meninggal dunia di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, telah mencapai 23 orang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto, pada Rabu (10/7/2024), mengatakan, data yang tercatat dan sudah terkonfirmasi pada Selasa (9/7/2024) pukul 23.00 WITA, total keseluruhan korban mencapai 173 orang.

"Rinciannya 23 orang meninggal dunia, yang selamat 81 orang, dan masih dalam pencarian sebanyak 33 orang," kata Hariyanto seperti dikutip dari Antara.

Menurut Hariyanto, korban yang selamat dari bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/7/2024) malam, sebagian besar mengalami luka-luka hingga patah tulang, dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Memasuki hari ketiga setelah kejadian, jumlah tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di lokasi telah bertambah, yakni hadirnya tim elite yang didatangkan khusus dari Basarnas Pusat hingga personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Sulawesi Utara.

Proses evakuasi yang sebelumnya memakan waktu dan tenaga ekstra, sudah lebih mudah dan cepat karena adanya bantuan Helikopter AW 169 Register 0-3304 milik Baharkam Polri yang didatangkan oleh Kapolda Gorontalo.

Selain itu personel gabungan yang berada di Posko SAR Desa Tulabolo, juga terus mengumpulkan data dan informasi terkait jumlah hingga identitas dari para korban agar lebih memudahkan pihak keluarga yang mencari keberadaan anggota keluarganya.

Hariyanto mengatakan, hingga saat ini sebagian besar wilayah Kecamatan Suwawa Timur Bone Bolango, masih diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.