Danone Indonesia Siap Bantu Program Makan Bergizi Gratis
Danone Indonesia. (Foto: Danone)
JAKARTA -- Danone Indonesia siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyiapkan makanan dan susu bergizi gratis bagi masyarakat. Perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman ini memastikan bisa menjadi mitra yang kredibel untuk menyukseskan program pemerintah.
"Tentu saja kami sangat siap. Sejak 70 tahun lalu, Danone melalui Sari Husada, sudah bersama-sama dengan setiap keluarga di Indonesia memberi asupan nutrisi terbaik," ujar Medical Science Director Danone Indonesia, Dokter Ray Wagiu Basrowi, belum lama ini.
Menurut Dokter Ray, komitmen penyediaan makanan bergizi sudah dibuktikan bukan hanya dari aspek kehadiran Danone Indonesia selama lebih dari 70 tahun, tetapi juga karena aspek kapabilitas perusahaan. Ia menambahkan, Danone Indonesia punya keahlian di bidang teknologi pangan serta pabrik dan pusat penelitian di Yogyakarta agar menghasilkan produk-produk bernutrisi, terutama untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak.
Dokter Ray menambahkan, produksi disertai dengan inovasi berdasarkan sains sudah terbukti secara klinis pada anak-anak Indonesia. Ia menekankan, hal itu merupakan bagian dari komitmen Danone Indonesia sebagai perusahaan di bidang nutrisi.
"Jadi kalau ditanyakan komitmen dan kesiapan kami, tentu saja bukti yang sudah kami berikan kepada negara ini selama 70 tahun dapat berbicara sendiri," jelas Dokter Ray.
Co-founder & Direktur Eksekutif Indonesia Food Security Review, I Dewa Made Agung Kertha Nugraha mengatakan, asupan bernutrisi seperti susu menjadi salah satu syarat untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Ia melanjutkan, program makanan bergizi bukan hanya terkait masalah gizi semata tetapi berpengaruh langsung kepada swasembada pangan negeri ini.
"Yang tidak kalah penting, selain memang kita fokus ke gizi, kita fokus ke ketahanan pangan, dan ini akan menghidupi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," cetus Kertha Nugraha.
Ahli Kulinologi, Hindah J Muaris menjelaskan, program makan bergizi ini sangat diperlukan implementasinya untuk anak sekolah terutama anak sekolah SD, SMP, sampai SMA. Ia menjelaskan, apabila dilihat saat ini dari peta masalah gizi secara nasional yang dilakukan oleh Survei Kesehatan Indonesia, terdapat polarisasi pengaturan makanan bergizi.
Hindah menambahkan, salah satu masalah yang timbul adalah obesitas akibat penggunaan makanan tambahan melebihi yang ditentukan oleh BPOM dan segala macam atau departemen kesehatan. Menurutnya, program makan siang dan susu gratis perlu diatur secara menyeluruh agar sesuai dengan tujuan dari perbaikan makanan bergizi untuk anak sekolah.
Menurut Hindah, susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang disarankan untuk pertumbuhan anak-anak dan untuk anak sekolah. Kandungan gizi mikronya, terutama vitamin C, zat besi, zinc, dan asam folat sangat diperlukan untuk perkembangan otak anak di masa sekolah.
"Tetapi perlu diketahui bahwa pemberian makan siang atau susu yang tidak sesuai dengan kebutuhan sesuai usianya justru memicu masalah baru berupa kelebihan berat badan atau obesitas pada anak," ujar Hindah menegaskan.
(nnn)
Post a Comment