Para Pegawai PT PLN Didorong Tingkatkan Human Capital Lewat Literasi Digital
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan Kepada Pegawai PLN di
Hotel Aston Imperial Bekasi Hotel & Conference Center, Kota Bekasi,
Jawa Barat, Senin (27/5/2024). (Foto: Kemenkominfo)
JAKARTA -- Literasi digital berperan dalam mendorong peningkatan human capital bagi para pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Improvisasi human capital pada internal PT PLN ini ditujukan untuk menyukseskan program transformasi PLN yang sudah dicanangkan sejak tahun 2020.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu agenda penting dalam menyamakan gerap langkah visi ke depan yang membawa PT PLN menjadi perusahaan global top five hundred dan menjadi pilihan pelanggan untuk solusi energi,” ujar Direktur Legal & Human Capital PT PLN, Yusuf Didi Setiarto, dalam kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan Kepada Pegawai PLN di Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/5/2024), dikutip dari cari.republika.co.id, Rabu (29/5/2024).
Yusuf turut menyampaikan mengenai korelasi literasi digital untuk mendukung salah satu prioritas BUMN, yaitu kepemimpinan teknologi. “Kami percaya inovasi digital adalah kunci untuk beradaptasi dengan cepat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan melanjutkan keberlangsungan perusahaan,” jelas dia.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Slamet Santoso, ikut memberikan sambutan dengan menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Kemenkominfo dengan PT PLN.
“Alasan kolaborasi kami dengan PLN adalah karena PLN merupakan perusahaan digital. Oleh karena itu, menjadi sangat penting literasi digital guna meningkatkan human capital agar tidak mudah terprovokasi dengan konten-konten yang negatif seperti hoax, judi online, dan hal hal negatif lainnya,” ujar Slamet.
Slamet juga menyampaikan manfaat dari kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan Kepada Pegawai PLN, yaitu dapat memberikan pembelajaran dan pemahaman tentang literasi digital.
”Pak Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan masih banyak konten-konten hoax di ruang digital, oleh karena itu pentingnya pemahaman literasi digital adalah untuk mendukung operasional PT PLN dan juga cara bersikap di ruang digital dengan bijak dan mengantisipasi konten negatif,” jelas Slamet.
Sesi selanjutnya adalah pemaparan empat pilar literasi digital diawali oleh Dr. Sofian Lusa, S.E., M.Kom, staf pengajar Fasilkom di Universitas Indonesia (UI). “Literasi digital menjadi penting karena masyarakat juga dituntut untuk terampil dan tahu risiko apa saja yang dapat terjadi di ruang digital,” jelas dia.
Sofian melanjutkan, bukan hanya keterampilan, tetapi juga harus paham mengenai empat pilar literasi digital karena jika belum betul-betul paham, maka akan memperluas (adanya) risiko.
Hari Singgih Noegroho sebagai pendiri dan pengawas Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) turut menyampaikan pemahaman literasi digital pada pilar digital safety. Dalam paparan materi tersebut menyampaikan beberapa alasan pentingnya pemahaman pilar keamanan digital yang salah satunya ialah risiko digitalisasi.
“Dengan paham manfaat dan risiko di balik digitalisasi untuk pribadi maupun tugasnya akan mendorong pembelajaran mandiri untuk optimalisasi manfaat dan minimalisasi risiko digital,” kata Hari.
Penyelenggaraan kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada pegawai PT PLN ini merupakan salah satu upaya literasi digital untuk sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan Program Indonesia Makin Cakap Digital. Kegiatan diselenggarakan secara daring melalui via Zoom dihadiri 1.580 peserta dan Live Youtube Literasi Digital Pemerintahan dihadiri 2,6K peserta.
(nnn)
Post a Comment