Survei IPE Terbaru: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Tertinggi 35,4 Persen, Lampaui Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin
Para Calon Presiden (Capres) dan Cawapres 2024; Anies-Muhaimin (kiri), Ganjar-Mahfud, dan Prabowo Gibran (kanan). (Foto: Id-Insight)
JAKARTA -- Lembaga Indonesia Political Expert (IPE) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjelang pemungutan suara Pilpres 2024. Dari hasil survei itu, elektabilitas Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tertinggi mencapai 35,4 persen.
"Elektabilitas kandidat capres dan cawapres naik, namun kenaikan paling tinggi didapatkan pasangan Ganjar-Mahfud dari 33,57 persen di bulan Desember 2023, menjadi 35,4 persen di Februari 2024," ujar Direktur Eksekutif IPE, Agustanto Imam Suprayogo, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (10/2/2024).
Menurut Imam, tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud mengungguli Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang mencapai 32,4 persen. Adapun Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) hanya meraih 27,7 persen.
"Sementara itu, angka yang tidak tahu dan tidak menjawab saat ini turun pada angka 4,5 persen," jelas Imam.
Hasil survei itu juga menunjukkan basis strong voter atau pemilih kuat Ganjar-Mahfud mencapai 87,9 persen, diikuti AMIN 86,7 persen, dan Prabowo-Gibran 76,2 persen.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai elektabilitas Prabowo-Gibran yang rendah disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya kedekatan dengan masyarakat.
Ray menilai, kedekatan publik penting untuk membangun elektabilitas. "Kalau kita lihat di banyak survei apa alasan utama orang memilih karena dia merasa dekat," kata dia.
Hal ini, sambung Ray, berbeda dengan paslon nomor urut 3 dan 1. Paslon nomor urut 3 menggelar kegiatan Tabrak Prof! atau Gelar Tikar Ganjar untuk menyapa masyarakat.
Sementara itu, paslon nomor urut 1 punya program Desak Anies. Selain itu, Anies, Ganjar, dan Mahfud mendekat rakyat lewat aplikasi TikTok di malam hari. Oleh karena itu wajar suara naik. "Itu sebetulnya semakin banyak ketemu generasi muda menimbulkan efek elektoral ke mereka."
Adapun responden survei ini merupakan WNI yang telah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun atau sudah menikah, dan terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Survei menggunakan metode sampling dengan margin of error 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(eye)
Post a Comment