PDIP Kecam Premanisme Oknum TNI di Boyolali

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: pdiperjuangan-jatim.com)

 

JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) sangat menyesalkan terjadinya tindak kekerasan dan penyiksaan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan capres-cawapres Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.

“Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer. Padahal Prabowo sudah diberhentikan dari TNI," ujar Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Minggu (1/1/2023).

Menurut Hasto, dalam diskusi dengan salah satu tokoh HAM guna mencari akar kekerasan oleh oknum TNI tersebut diduga bahwa tindak kekerasan berawal dari kerancuan terhadap sosok Prabowo Subianto sebagai menhan dan sebagai capres sehingga tercipta kesan adanya ‘emotional bonding’ di kalangan oknum TNI tertentu pada Prabowo.

“Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan oknum tersebut," jelas Hasto.

Namun apapun logikanya, lanjut Hasto, PDIP meminta Panglima TNI secepatnya menindak oknum TNI tersebut agar tidak mencederai netralitas TNI.

“Nama baik TNI, juga Polri, dan aparatur negara lainnya, jangan dikorbankan dengan aksi oknum-oknumnya. Karena itulah Panglima TNI dan Kapolri harus menegaskan kembali netralitas itu," tegas Hasto. "Sebab struktur TNI/Polri itu komando. Jika pucuk tertinggi netral dan ditegakkan dengan penuh disiplin, maka yang di bawah juga akan taat dan berdisiplin.”

PDIP percaya bahwa TNI dan Polri akan menempatkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara di atas segalanya. “Nama baik TNI/Polri itu sangat baik karena sejarahnya menjaga NKRI. Sikap partisan sebagaimana terjadi di Boyolali bisa merusak nama baik itu sehingga harus ditindak tegas,” cetus Hasto.

Marwah TNI dan Polri serta aparatur negara lainnya kini sedang dipertaruhkan di depan mata 270 juta lebih rakyat Indonesia. "Jangan sampai karena ulah segelintir oknum dengan ambisi pribadi merusak nama baik lembaga TNI sebagai penjaga kedaulatan negara dan Polri sebagai garda terdepan penjaga keamanan dan penegak hukum di Republik Indonesia," kata Hasto menegaskan.

 

(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.