Indonesia Targetkan Ciptakan Sembilan Juta Talenta Digital pada 2030
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) RI Nezar Patria. (Foto: humas kominfo) |
BANDUNG -- Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) RI Nezar Patria mengatakan, Indonesia memiliki target untuk bisa menciptakan setidaknya sembilan juta talenta digital pada tahun 2030. Pasalnya, kata dia, kebutuhan talenta digital nasional makin meningkat seiring dengan dinamika perkembangan teknologi.
"Kebutuhan talenta digital Indonesia ke depan cukup tinggi. Di 2030 itu setidaknya kita (harus) bisa menyiapkan sekitar sembilan juta orang karena kita tahu ekonomi digital terus bertumbuh," kata Nezar dalam keterangannya di Bandung, Jumat (12/1/2024), seperti dikutip Antara.
Nezar tak menampik bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut bukan pekerjaan mudah, membutuhkan keseriusan semua pihak dalam bekerja keras untuk mewujudkannya karena konsentrasi yang dibutuhkan berupa perkuatan SDM dan perlu dilakukan secara berkesinambungan.
Kementerian sendiri sudah menggelar sejumlah program, di antaranya digital talent scholarship yang tahun lalu mencetak 1.023 orang, dengan juga menyasar leadership setingkat manajer.
"Diharapkan, langkah itu bisa menjadi dorongan bagi pimpinan di perusahaan melakukan digitalisasi di kantornya," ujar Nezar menjelaskan.
Seiring dengan hal tersebut, lanjut Nezar, kegiatan literasi digital yang melibatkan masyarakat juga terus digenjot yang diharapkan bisa membuka perspektif masyarakat terkait keterampilan digital. "Kita sudah mengajarkan ke lebih dari dua juta orang."
Lebih dari itu, Nezar mengingatkan ada langkah lain yang perlu menjadi perhatian untuk bisa mendorong pemerataan keterampilan digital, yakni ekosistem. "Kita diharapkan bisa membangun satu ekosistem untuk memperkuat persoalan sumber daya manusianya," katanya.
Oleh karena itu, Nezar sangat mengapresiasi dan mendukung berbagai kegiatan peningkatan sumber daya manusia seperti Olimpiade Matematika dan Bahasa Inggris yang digelar Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) tahun 2024. "Karena matematika terutama merupakan pintu masuk di balik kemajuan teknologi seperti programing, coding, algoritma, big data, hingga data sains," ucapnya.
Olimpiade tingkat nasional tersebut menjaring sekitar 3.635 orang peserta tingkat SMA/SMK/MA atau sederajat dari seluruh Indonesia.
Untuk babak penyisihan di mulai dari 17 November 2023 hingga 20 Desember 2023 yang diikuti oleh kurang lebih 3635 siswa SMA/SMK/MA yang tersebar dari 243 sekolah di Indonesia. Paling barat ada SMA Swasta Sukma Bangsa Bireuen, dan paling timur ada SMA Negeri 3 Nabire.
Dari seluruh peserta tersebut ditetapkan sebanyak 94 orang siswa sebagai semifinalis bahasa Inggris dan 88 siswa sebagai semifinalis matematika dari total 166 sekolah.
Babak semifinal Olimpiade ini sudah berlangsung Rabu 10 Januari 2024 dengan meloloskan lima juara finalis dari masing-masing kategori.
Rektor ULBI Prety Diawati mengatakan Olimpiade Matematika dan Bahasa Inggris ini digelar untuk menanamkan pemahaman akan pentingnya mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris di lingkungan pelajar SMA/SMK/MA atau sederajat.
Melalui olimpiade ini, para siswa diharapkan mendapatkan pengalaman belajar yang mengesankan, bahwa matematika dan bahasa Inggris itu tidak sulit dan diharapkan dapat memotivasi para pelajar dari seluruh Indonesia.
(dkd)
Post a Comment