Guntur Soekarnoputra Sindir Jokowi jika Ganjar-Mahfud Menang Pilpres 2024

Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, Guntur Soekarnoputra. (Foto: istimewa)

JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyayangkan pernyataan Guntur Soekarnoputra, yang menyebut nasib Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dapat ditentukan apabila Ganjar Pranowo-Mahfud MD terpilih di Pilpres 2024.

“Pernyataan itu bentuk kritikan yang keras dari Guntur. Sejatinya, kritikannya jangan seperti itu, karena (pernyataan) itu seperti mengejek Jokowi, terlalu merendahkan Jokowi,” kata Ujang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (30/1/2024), dikutip dari Antara.

Ujang berpendapat, yang dilakukan oleh Guntur itu bagian dari ‘serangan’ PDIP kepada Jokowi yang dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan garis partai. Tapi, apapun itu, sudah sama-sama tahu bahwa Jokowi punya pilihan, PDIP juga punya pilihan dan pilihannya berbeda.

"Maka suka tidak suka dalam konteks Pilpres 2024, ya bertempur antara PDIP dengan Jokowi,” jelas Ujang.

Lebih lanjut, Ujang mengungkap bahwa pernyataan Guntur berpotensi memberi dampak negatif, baik bagi Guntur maupun PDIP.

“Apa yang dilakukan oleh Guntur sangat keras, terlalu keras, dan itu bukan hanya merugikan Guntur sendiri, tetapi juga PDIP, karena Jokowi pun bisa marah. Jokowi pun bisa ‘mengganjal’, bisa mengadang PDIP maupun Ganjar-Mahfud untuk bisa unggul,” cetus Ujang.

Dengan tensi politik saat ini, Ujang berharap setiap politikus dapat bersaing secara sehat dan rasional, serta menahan diri, salah satunya dengan tidak merendahkan pihak manapun. Politik itu, lanjut dia, harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Berpolitik harus bersaing dengan sehat, harus bersaing dengan rasional. Jangan marah, jangan manas-manasin. Berpolitik harus menjaga persatuan dan kesatuan. Ucapan Guntur tersebut bisa saja membuat pendukung-pendukung Jokowi marah. Bisa saja membuat loyalis-loyalis bisa membalas pada Guntur maupun PDIP. Ini yang membuat nanti tidak kondusif,” kata Ujang menegaskan.

Sebelumnya, Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, Guntur Soekarnoputra menyinggung Jokowi saat membuka acara relawan pimpinannya yang bertajuk "Rock and Roll Day’s"

"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah," kata Guntur di hadapan para relawan di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Senin (29/1/2024).


(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.