Panglima TNI Diminta Turun Tangan Usut Dugaan Premanisme Anggotanya Terhadap Relawan Ganjar

Penganiayaan/ilustrasi. (Foto: pixabay)

JAKARTA -- Sebuah rekaman video viral di media sosial (medsos) X (Twitter) memperlihatkan aksi penganiayaan terhadap pengemudi sepeda motor yang dilakukan oleh sejumlah orang.

Dari video yang diunggah akun X @YRadianto, terlihat sejumlah orang tersebut awalnya berada di pinggir jalan. Tak lama kemudian orang-orang itu menghampiri pemotor yang tengah melintas.

Narasi dalam video tersebut ditulis bahwa korban penganiayaan merupakan relawan pasangan calon presiden (capres) dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Saat itu korban disebut baru pulang dari sebuah acara di Boyolali, Jawa Tengah. Korban kemudian langsung dicegat oleh sejumlah orang yang disebut oknum TNI dari Batalyon 408, tepatnya di traffic light Sonolayu, Boyolali.

Dituliskan juga, saat itu korban langsung dibawa ke pos penjagaan. Adapun penyebab penganiayaan tersebut dituliskan lantaran korban mengendarai sepeda motor dengan knalpot tidak standar yang bersuara keras.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah mengetahui kejadian tersebut. Ia menyampaikan duka cita atas peristiwa yang terjadi.

"Menyampaikan duka cita yang mendalam mengingat mulai terjadi tindak kekerasan dari repdem (relawan perjuangan demokrasi) saudara di Yogja itu menjadi korban dari berbagai bentuk kelompok yang tidak bertanggung jawab," kata Hasto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023), dikutip dari detik.com.

Hasto meminta Panglima TNI mengusut kasus tersebut secara tuntas. Ia meminta aparat TNI yang diduga terlibat dalam pengeroyokan itu diproses. "Kami minta untuk seluruh aparat penegak hukum untuk tidak tebang pilih dan mengusut tuntas. Karena pemilu ini harus damai, pemilu ini harus berjalan dengan aman," jelasnya.

Saat dikonfirmasi, Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar membenarkan peristiwa tersebut. Ia belum memerinci kronologi dan penyebab pengeroyokan tersebut. Namun, Nugraha memastikan oknum prajurit yang terlibat sudah diproses.

(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.