MUI Serukan Tolak Manipulasi Suara di Pemilu 2024

Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas. (Foto: hidayatullah.com)

JAKARTA -- Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) III Tahun 2023 ditutup pada Minggu (3/12/2023). Pada penutupan Mukernas MUI, Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas menyampaikan Taujihat MUI tentang Pemilu 2024 yang Adil, Jujur, dan Damai.

MUI menyerukan semua pihak agar senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan dalam Pemilu 2024 dengan mengutamakan kepentingan bersama sebagai bangsa. Menghindari politik golongan dengan tetap menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah yang didasari pelaksanaan nilai-nilai agama.

"MUI menyerukan masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dan berpartisipasi dalam pemilu dengan menyalurkan aspirasi politiknya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber dan jurdil) serta menolak praktik politik transaksional, politik uang, manipulasi suara, dan jual beli suara," kata Buya Anwar seperti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/12/2023).

MUI juga mengingatkan masyarakat Indonesia khususnya umat Islam Indonesia bahwa memilih pemimpin adalah sebuah kewajiban berdasarkan hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia II Tahun 2009. Umat Islam dianjurkan memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang beriman dan bertakwa, jujur (sidiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam serta dapat mengemban tugas Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Sebelumnya, MUI menggelar Mukernas III pada 1 Desember sampai 3 Desember 2023 di Ancol, Jakarta. Mukernas kali ini, MUI menyoroti empat isu penting dalam berkhidmah. Empat isu tersebut termaktub dalam tema Mukernas yaitu "Meningkatkan Khidmat MUI, Untuk Kemanusiaan, Kebangsaan, Keadilan, dan Kesejahteraan.”

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar menyampaikan istilah khidmah yang digunakan oleh MUI hakikatnya peran ulama adalah melayani umat dengan kasih sayang. Pelayanan atau khidmah tersebut sebagai upaya menjembatani umat meningkatkan kualitasnya.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.