Debat Khusus Cawapres Ditiadakan KPU, Cak Imin Berharap Debat Tetap Ada Seperti Pemilu Sebelumnya

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: dpr.go.id)
 

JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menanggapi ihwal agenda debat khusus cawapres dalam Pilpres 2024 yang ditiadakan seperti pemilu-pemilu sebelumnya. Cawapres Koalisi Perubahan itu berharap skema debat cawapres sama dengan sebelumnya.
 
"Saya belum tahu maksudnya apa kok perubahan itu terjadi, tentu kita menyesal itu terjadi tidak seperti lima tahun yang lalu," kata Cak Imin usai menghadiri acara Mukernas MUI di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/12/2023) malam, dikutip dari Antara, Sabtu (2/12/2023).
 
Saat disinggung apakah perubahan itu menguntungkan paslon tertentu, Cak Imin menekankan agar ada transparansi. Ia juga berharap debat khusus cawapres menjadi ajang untuk adu gagasan.
 
"Sebetulnya debat ini bagian dari transparansi dari rencana dan gagasan ke depan. Kalau pemilu ini mau baik, ya kita adu gagasan, adu program, adu ide kita siap melakukan itu. Tapi KPU kita tunggu supaya lebih terbuka," jelasnya.
 
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menekankan dirinya berharap debat khusus cawapres tetap diadakan pada Pilpres 2024, sama dengan Pilpres 2019 yang lalu. "Ya pasti kita ingin berharap itu."

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memutuskan lima kali debat Pilpres 2024 semuanya akan dihadiri secara bersamaan oleh pasangan capres-cawapres. Tidak ada putaran debat yang khusus dihadiri capres atau cawapres saja seperti Pilpres 2019.
 
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan, lima putaran debat pada dasarnya terdiri atas tiga kali debat antarcapres dan dua kali antarcawapres. Kendati begitu, dalam lima kali debat itu pasangan capres-cawapres selalu hadir bersamaan. Hanya porsi berbicaranya yang dibedakan.
 
"Lima kali debat itu pasangan calon semuanya hadir. Hanya saja, proporsi bicaranya yang berbeda. Pada saat debat capres, maka proporsinya capres untuk bicara lebih banyak. Ketika debat cawapres proporsinya untuk cawapres lebih banyak," kata Hasyim kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, dikutip Jumat (1/12/2023).
 
Sebagai perbandingan, lima putaran debat Pilpres 2019 digelar dengan format berbeda. Ajang adu gagasan itu digelar dengan komposisi dua kali debat dihadiri pasangan capres-cawapres, dua kali debat hanya dihadiri capres, dan satu kali debat khusus dihadiri cawapres.
 
Hasyim menyebut, format debat Pilpres 2024 itu merupakan kesepakatan antara KPU dan perwakilan tim sukses tiga pasangan capres-cawapres. Kesepakatan dibuat dalam pertemuan di Kantor KPU RI, Rabu (29/11/2023).

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.