Survei Terbaru Charta Politika: Elektabitas Ganjar-Mahfud Masih Tertinggi

Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD (kanan) untuk Pilpres 2024. (foto: antaranews.com)


JAKARTA -- Elektabilitas calon presiden (capres)-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD kembali memuncaki klasemen bursa Pilpres 2024. Ganjar unggul dari dua kandidat pasangan calon (paslon) lainnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 


Elektabilitas itu terpotret dari hasil survei terbaru yang dirilis lembaga survei, Charta Politika Indonesia. Survei digelar pada 26 Oktober hingga 31 Oktober 2023 dengan melibatkan 2.400 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling di 38 provinsi.


"Mas Ganjar ada di angka 36,9 persen; Pak Prabowo ada di angka 35,3 persen. Bisa dikatakan cukup berimbang secara elektoral karena masih berada di bawah margin of error. Anies Baswedan di angka 24,2 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, saat memaparkan hasil surveinya secara online, Senin (6/11/2023). 


Sementara undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan), kata Yunarto, sebesar 3,5 persen. Ia menegaskan, hasil itu masih bisa berubah pada hari pencoblosan, 14 Februari 2024. 


Namun demikian, Yunarto mengungkapkan, potret itu mencerminkan persepsi publik terhadap elektoral kandidat bacapres dan bacawapres yang ada. "Tetapi saat ini apabila pemilu diadakan bagaimana publik merespons dengan sikapnya secara elektoral?" cetus dia. 


Bila menilik lebih detail, tren elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan pada awal Oktober 2023. Pada 13-17 Oktober 2023 elektabilitas Ganjar sebesar 36,3 persen. Sementara elektabilitas Prabowo juga mengalami kenaikan meskipun tak signifikan. Dari data survei itu, elektabilitas Prabowo 13-17 Oktober 2023 sebesar 35,2 persen menjadi 35,3 persen pada 26-31 Oktober 2023. 


Charta Politika Indonesia menggelar survei dengan metode survei dilakukan secara wawancara secara tatap muka. Adapun margin of error survei kurang lebih 2 persen dengan tingkat kepercayaan survei 95 persen.



(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.