Survei Indikator Politik: PSI Jeblok, PDIP Kian Kokoh

Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. (Foto: dok. youtube/psi)

 

JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru dengan tema 'Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini' pada Minggu (12/11/2023) turut menyinggung elektabilitas terayar dari partai politik di Pemilu 2024.

Hasil survei Indikator Politik, PDIP dan Gerindra masih berada di urutan teratas. Sedangkan PPP, Perindo, dan PSI terancam tak lolos ke Parlemen di Senayan.

Direktur Eksekutif Indikator Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan elektabilitas PDIP mencapai 24,1 persen. Sedangkan Gerindra di urutan kedua dengan 14,4 persen.
Golkar 9,3 persen, PKB 7,1 persen, NasDem 7 persen, dan PKS 6,2 persen.

Burhanuddin melanjutkan, elektabilitas Demokrat yakni 5,2 persen, PAN 4,3 persen. Kemudian PPP 3 persen, Perindo 1,5 persen, dan PSI 0,9 persen. PSI saat ini diketuai Kaesang Pangarep yang merupakan putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sekaligus adik kandung bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka.

"PPP, Perindo, dan PSI terancam tak lolos ke Senayan," ujar Burhanuddin dalam rilis virtualnya, Minggu (12/11/2023) yang diterima pada Senin (13/11/2023).

Namun demikian, Burhanuddin enggan menyatakan PPP, Perindo, dan PSI sudah pasti terancam gagal ke Senayan. Sebab, lanjut dia, margin eror dalam survei ini cukup tinggi dan masih ada 14,9 persen responden belum menentukan pilihannya.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 27 Oktober hingga 1 November 2023. Jumlah responden sebanyak 1.220 orang yang populasinya merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.