MUI Serahkan Bantuan Rp 25 Miliar dari Rakyat Indonesia untuk Palestina Melalui Baznas

Sekretaris Jendral (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan. (foto: mui.or.id)


JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerahkan bantuan yang dihimpun oleh masyarakat Indonesia untuk diserahkan kepada masyarakat Palestina melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).  


"Kita ingin ini cepat dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik karena ini atas nama Bangsa Indonesia. MUI dan Baznas hanya saluran, wasilah untuk menyampaikan bantuan," kata Sekretaris Jendral (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan, di Jakarta, Senin (6/11/2023), seperti dikutip Antara, Selasa (7/11/2023).

 

Amirsyah menjelaskan bantuan yang diserahkan terdiri atas dua jenis. Pertama, bantuan sebanyak lebih kurang Rp 2 miliar yang berhasil dihimpun pada saat aksi akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina yang diadakan di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023).

 

Adapun bantuan kedua, lanjut Amirsyah, adalah bantuan sebesar Rp 23 miliar yang telah dihimpun sejak dua tahun terakhir. Pada awalnya, bantuan tersebut dialokasikan untuk membangun Rumah Sakit Indonesia-Hebron (RSIH) di Kota Hebron, Palestina.

 

"PR kami adalah rapat khusus. Kami, Panitia Pembangunan RSIH, bersama Baznas supaya secara teknis, prosedural, dan tepat sasaran bisa melaporkan update kepada publik, termasuk dana yang dikumpulkan dalam aksi tersebut supaya bisa diketahui publik," ujar Amirsyah.

 

Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambut baik perihal pengalihan alokasi bantuan tersebut. Ia menjelaskan pembangunan rumah sakit di Hebron mengalami sejumlah kendala. Selain itu, kondisi darurat di Gaza, Palestina, saat ini menjadi alasan lain pengalihan alokasi bantuan tersebut.

 

"Dari dana Rp 23 miliar perlu diminta izinkan kepada seluruh penyumbang, baik MUI dan semua lembaganya, harus ada. Apabila semua sepakat, saya kira insyaAllah kita alihkan bantuan tersebut ke Gaza," ujar Rizaludin.

 

Lebih lanjut, Rizaludin mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mencari cara menyalurkan bantuan tersebut, lantaran saat ini opsi yang tersedia hanya menggunakan pesawat sewa yang memakan biaya hingga Rp 9 miliar.

 

Baznas juga mencoba membuka opsi untuk melakukan pengiriman bantuan dengan cara membelanjakan logistik secara langsung di Mesir. Untuk itu, saat ini Baznas tengah berkonsultasi kepada pemangku kepentingan terkait.

 

Oleh sebab itu, Rizaludin berharap agar bantuan dapat segera disalurkan, agar bantuan dari masyarakat Indonesia dapat diterima dengan segera oleh masyarakat Palestina.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.