Ganjar Pranowo Beberkan Sejumlah Warga tak Sudi Jumpa Jokowi di Gianyar

Bakal capres 2024 dari PDIP Ganjar Pranowo. (foto: jatengprov.go.id)
 


DENPASAR -- Calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo membeberkan sejumlah warga tak sudi menyambut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja di Desa Batubulan, Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023). Ini merupakan imbas pencopotan baliho Ganjar-Mahfud.


Ganjar mengaku awalnya tidak peduli dan tak mau bersuara terkait kejadian itu lantaran menjadi wewenang Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster dan kader PDIP setempat. 


Namun demikian, Ganjar merasa terharu ketika mendengar ada warga memilih tak keluar rumah meski diminta untuk keluar pada saat kunjungan Jokowi. 


"Tapi suara mengharukan saya satu saja, ketika kemudian beberapa rumah, maksudnya warganya, mengunci diri tidak mau keluar rumah, ada apa? Bahkan saya dengar diminta untuk keluar rumah, tidak mau," kata Ganjar saat diskusi santai di kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Kamis (2/11/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.


Ganjar mengaku tidak mengetahui alasan warga sekitar tidak banyak keluar saat Jokowi datang. Padahal, biasanya, banyak warga antusias. Meski hanya sekadar melihat atau menyapa Jokowi."Tapi itulah kita coba tetap jaga kondisi agar semua menjadi kondusif tapi saya yakin kita tidak akan pernah digeser."


Pernyataan Ganjar juga dibenarkan kader senior PDIP Bali, I Nyoman Parta. Ia mengaku ikut bertanya-tanya mengapa saat Presiden Jokowi datang, warga justru tidak ingin keluar rumah.


"Saat Pak Jokowi datang, masyarakat di sana bukan menutup pintu, masyarakat di sana tidak keluar. Apa yang menyebabkan mereka tidak keluar? Apa yang menyebabkan tidak menyambut Presiden? Saya tidak tahu," cetus anggota DPR RI dapil Bali itu.


Sebelumnya diberitakan, baliho Ganjar-Mahfud yang terpajang di sekitar lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Balai Desa Batubulan dicopot. Bendera PDIP yang berkibar di sana juga diturunkan.



(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.