Bocor, Dokumen PM Israel Benjamin Netanyahu untuk Bumihanguskan Gaza

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. (foto: the times of israel)


YERUSALEM -- Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu merupakan pemimpin Israel yang paling lama menjabat yakni selama lebih dari 16 tahun, sejak 2009 hingga 2021, dan terpilih lagi pada awal 2023. Netanyahu membangun reputasi sadisnya di militer Israel melalui pengabdiannya di unit pasukan khusus elite dengan melakukan beberapa penyelamatan sandera paling berani di Israel.


Namun warisannya yang akan paling diingat warga Israel sebagai pemimpin terlama di awal abad ke-21 adalah kegagalannya menjaga keamanan di Israel Selatan yang berbatasan dengan Gaza pada insiden 7 Oktober 2023. Ini menjadi tragedi terburuk yang pernah dialami Israel di abad awal ke-21. 


Sementara warisan Netanyahu yang akan paling dikenang dunia, khususnya dunia Arab-Palestina dan Islam adalah kejahatan perang di Gaza. Pengepungan, pengeboman, dan penghancuran hingga blokade Gaza, yang berujung pembantaian lebih dari 8.000-an warga Palestina, baik di Gaza maupun di Tepi Barat.


Bagi warga Israel, Netanyahu dianggap pihak yang paling bertanggung jawab atas nasib lebih dari 200 warga Israel yang disandera oleh kelompok pejuang Hamas. Netanyahu juga dianggap bertanggung jawab atas lemahnya keamanan Israel, pada 7 Oktober 2023 lalu yang telah menewaskan 1.400 orang warga Israel. 


Skala pembunuhan yang diciptakan Netanyahu, dianggap telah membuat kisah-kisah trauma dan gambar-gambar kekerasan yang muncul dari komunitas Israel Selatan dan warga Palestina di Gaza. Kini dalam masa jabatan keenamnya sebagai perdana menteri, pria 74 tahun, itu mengepalai salah satu koalisi politik sayap kanan paling ekstrem dan rasis di Israel.


Netanyahu menolak untuk bertanggung jawab, dan hanya mengatakan bahwa setiap orang harus menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit ketika perang dengan Hamas berakhir. Dan dalam salah satu konferensi pers yang jarang dilakukannya, ia menolak menjawab pertanyaan apakah akan mengundurkan diri dari jabatannya.


Tak hanya itu, sebuah lembaran diduga dokumen rahasia intelijen Pemerintah Israel belum lama ini bocor ke media sosial. Isi dokumen rahasia itu menimbulkan kontroversi besar dan ditanggapi beberapa negara. 


Dalam dokumen itu berisi tentang rencana asli Netanyahu memusnahkan Hamas yang dianggap sebagai organisasi teroris. Bahkan juga berisi tentang upaya menekan dan mendorong seluruh warga Gaza pergi ke padang Sinai Mesir. 


Dokumen rahasia setebal 10 halaman itu tersebar di media sosial, seperti di X (dulu Twitter). Diduga dokumen itu disiapkan sepekan setelah serangan Hamas pada 13 Oktober 2023 lalu.


Namun suasana di Israel telah berubah, menurut jajak pendapat yang mensurvei kelompok mayoritas besar di Israel, mereka menyalahkan Netanyahu. Hal ini, didukung oleh gambar-gambar para menteri kabinet yang dilecehkan di depan umum ketika mereka keluar dari mobil dinas.


Sebuah jajak pendapat surat kabar Maariv pada 18-19 Oktober 2023, menunjukkan perbandingan mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz, seorang kepala partai oposisi sentris dalam pemerintahan persatuan yang baru dibentuk. Ia dipilih sebagai perdana menteri oleh 48 persen responden, dibandingkan dengan hanya 28 persen responden yang memilih Netanyahu.


"Netanyahu akan pergi. Sama seperti para petinggi militer, intelijen dan pejabat GSS (badan intelijen). Karena mereka gagal," tulis surat kabar harian Israel Hayom dalam sebuah editorial pekan ini dikutip Reuters, Jumat (3/11/2023).


Menghadapi persidangan atas tuduhan korupsi, yang ia sangkal, popularitas Netanyahu telah tergerus oleh pertarungan sengit mengenai rencana untuk mengekang kekuasaan Mahkamah Agung, yang membuat ratusan ribu orang Israel turun ke jalan selama berbulan-bulan.


Untuk saat ini, konsekuensi politik telah ditunda karena jet-jet Israel melakukan serangan udara yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 8.000 warga Palestina dan tank-tank Israel telah menerobos masuk ke daerah kantong yang diblokade tersebut.


Namun uji coba militer, meskipun cukup menakutkan, bukanlah satu-satunya tantangan. Netanyahu, yang telah membakar niat baik sekutu-sekutunya seperti Amerika Serikat dalam pertarungan reformasi peradilan, dipandang dengan kecurigaan yang mendalam di sebagian besar dunia karena persekutuannya dengan partai-partai agama dan nasionalis garis keras. Selain tekanan atas isu-isu itu, ada kekhawatiran yang memuncak secara internasional atas jumlah korban yang berjatuhan dalam pengeboman Gaza.


"Dia adalah orang yang tidak layak untuk menjabat sebagai perdana menteri," tulis seorang editor di Yedioth Ahronoth, surat kabar terlaris di Israel, pekan ini, dan menambahkan bahwa Netanyahu seharusnya mengundurkan diri atau dicopot segera setelah serangan 7 Oktober 2023. 


(dpy)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.