Anwar Abbas: Seret Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas. (foto: hidayatullah.com) |
JAKARTA -- Lima organisasi besar yang sangat terkenal yang berada di bawah PBB yaitu WHO, UNICEF, WFO, UNDP dan UNFPA, menyuarakan keprihatinan yang sama mengenai kondisi terakhir di Jalur Gaza, Palestina.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas mengatakan, akibat tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan dari Israel ini sampai sekarang sudah ada sekitar 1,6 juta orang di Gaza yang benar-benar membutuhkan bantuan kemanusiaan yaitu ibu-ibu hamil, anak-anak, dan warga yang sudah lanjut usia.
"Melihat begitu mengenaskannya keadaan yang dialami oleh masyarakat Gaza, nyaris tidak ada badan-badan hak asasi manusia di dunia ini yang tidak memprihatinkan akan terjadinya krisis kemanusiaan yang semakin berat dan parah di Gaza tersebut,"ujar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11/2033).
Itu semua, lanjut Abbas, terjadi akibat dari tindakan Israel yang memblokade makanan, air, dan listrik terhadap warga sipil di sana. Bahkan Rumah Sakit Al Ahli yang sangat-sangat diperlukan oleh rakyat Gaza tidak hanya untuk kepentingan perawatan tapi juga untuk tempat mengungsi, dibom dan dihancurkan Israel.
Menurut Abbas, sekarang ini akibat dari ulah Israel tersebut jumlah korban yang meninggal di Gaza sudah mencapai 9.061 orang, termasuk 3.760 orang yang berusia di bawah 18 tahun. Bahkan di wilayah Tepi Barat yang berdampingan dengan Gaza juga sudah ada sekitar 93 orang yang tewas.
"Jadi ini benar-benar sudah merupakan genosida karena Israel telah melakukan pembunuhan secara besar-besaran terhadap rakyat Palestina yang mereka lakukan secara sistimatis dan berencana. Untuk itu kita meminta beberapa hal kepada masyarakat dunia," tegas Abbas yang juga Ketua PP Muhammadiyah.
Pertama, agar menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu, biang dari genosida dan tragedi kemanusiaan ini secepatnya dan menyeretnya ke Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court)
Kedua, agar dunia membantu rakyat Palestina terutama Hamas dan Hizbullah untuk melumpuhkan Israel karena biang dari tragedi kemanusiaan ini adalah Israel yang telah menjajah Palestina lebih dari 75 tahun.
Oleh karena itu, sambung Abbas, masyarakat dunia harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghentikan dan menghapus penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina karena memang yang namanya penjajahan itu adalah tidak sesuai dengan nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Bila misi ini berhasil maka dunia secara bersama-sama harus bisa memaksa kedua negara tersebut untuk bisa dan mau hidup berdampingan secara baik sehingga Timur Tengah bisa kembali aman tentram dan damai sesuai dengan yang kita harapkan bersama," ujar Abbas menegaskan.
(dpy)
Post a Comment