Rocky Gerung: Jadi Cawapres, Gibran Sebetulnya tak Siap


Capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, mengumumkan Gibran Rakabuming Raka (kiri) sebagai cawapres yang akan mendampingi dalam kontestasi Pilpres 2024. (foto: instagram @prabowo) 

 

JAKARTA -- Koalisi Indonesia Maju (KIM) secara resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka memjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Sejumlah pihak memprediksi Prabowo gagal jadi Presiden RI periode 2024-2029 karena Gibran belum berpengalaman dan belum teruji sebagai pemimpin secara nasional. 


Anak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut diprediksi tidak akan mampu mendulang suara bagi Prabowo. Filsuf, pengamat politik, dan akademisi kenamaan dari Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung, juga turut memberikan komentarnya soal majunya Gibran jadi Cawapres Prabowo. 


"Buat Gibran yang pernah belajar etika politik di kediaman saya, saya hanya bisa menegur, Anda ini anak muda, Anda pasti disuruh ayah Anda. Anda punya perasaan sebetulnya tidak siap, Anda punya perasaan bahwa Anda mengkhianati janji Anda untuk tidak berpolitik," ujar Rocky seperti dilansir dari YouTube pribadinya, Senin (23/10/2023). "Anda menganggap anak-anak muda akan mendukung, sejujurnya ini perbuatan tidak elok, kejujuran dari Gibran diperlukan."


Rocky mengaku menegur Gibran tanpa maksud apa-apa dan tidak ada kepentingan politik. "Lain jika PDIP yang menegur," jelas dia.


Akan tetapi, lanjut Rocky, sebagai orang yang memantau keadaan masyarakat saat ini, ia menduga Gibran mungkin tidak punya lagi cara secara real memantau kondisi masyarakat. "Ini karena dia dikelilingi oleh orang-orang yang ambisius memasangkannya dengan Prabowo," tegas dia.


Sekali lagi, Rocky mengimbau para tokoh elite di kontestasi 2024 nanti, baik itu Prabowo, Megawati, dan Ganjar Pranowo serta yang lainnya, supaya mawas diri. "Anda sedang diuji oleh sejarah. Sedikit Anda melakukan kesalahan, Anda akan dicap jelek seumur hidup," kata dia mengingatkan.


Di sisi lain, Rocky justru mengatakan bahwa Yusril Ihza Mahendra jauh lebih berguna ketimbang Gibran yang kini menjabat Wali Kota Solo. Salah satu aspek yang membuat Rocky mengatakan Yusril lebih berguna adalah soal pengalaman. Menurut dia, pengalaman Yusril di bidang kenegaraan jauh lebih mumpuni ketimbang Gibran. 


"Yusril lebih berguna daripada Gibran. Dalam hal kenegaraan dan memimpin negara, Yusril berapa kali jadi menteri, sejak Orde Baru tuh. Tapi yang harus kita lihat, benarkah publik menghendaki Gibran, yang penting kan publik, bukan koalisi," kata Rocky.


Selain itu dalam kesempatan tersebut, Rocky juga mengatakan bahwa Gibran tak mungkin membuat elektabilitas Prabowo naik. "Dan kalau ada kalkulasi mengapa Prabowo memilih Gibran, yang pasti, Gibran tak mungkin jadi faktor penambah suara," cetusnya.


Rocky bahkan menyebut bahwa Prabowo sebenarnya ragu ketika Gibran diusulkan jadi cawapresnya. Akan tetapi karena Prabowo "dekat" dengan Jokowi, maka hal tersebut harus dirinya lakukan. "Jadi tinggal satu hal, siapa yang menghendaki Gibran jadi cawapres itu, ya Airlangga itu dari Golkar. Prabowo juga ragu-ragu, tapi karena dia segaris dengan Jokowi, maka apa yang diminta Jokowi harus dia lakukan." 


Seperti diketahui, Prabowo Subianto telah resmi mengumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya pada Minggu (23/10/2023) malam WIB. Sebelumnya, ada beberapa nama yang digadang-gadang bakal jadi cawapres Prabowo, selain Gibran, nama Erick Thohir hingga Yusril Ihza juga mencuat. 



(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.